Tanjungpinang. IsuKepri.com – Sudah sepuluh hari ini, peminat konsumen tehadap pembelian ayam semakin berkurang. Terjadinya pengurangan minat konsumen tersebut, menurut pedagang ayam pedaging, Heri mengatakan, terjadi kemacetan pada penjualan ayam pedaging, dikarenakan produksi ayam mengalami peningkatan, sehingga harga ayam murah.
“Sudah 10 hari ini, penjualan ayam pedaging mengalami kemacetan, dikarenakan banyaknya produksi ayam dari para agen yang memenuhi pasar dan tempat perbelanjaan,” ujar pedagang ayam, Heri, Ahad (6/10).
Selain itu, minat konsumen yang heterogen tersebut, menurut Heri, sepertinya sedang berhaluan ke jenis lauk pauk dari pada ayam.
“Sementara produksi ayam pedaging di Batam juga mengalami peningkatan, sehingga kelebihan produksi di Tanjungpinang tidak bisa dijual ke Batam,” ucapnya.
Menurut Heri, jika produksi ayam di Tanjungpinnang mengalami peningkatan, maka akan dialihkan ke Batam, begitu juga sebaliknya. Namun, kini di kedua daerah mengalami peningkatan produksi yang sama sehingga terjadilah macet dalam penjualannya.
“Sekarang harga ayam pedaging mengalami penurunan, dari Rp22.500 per kilo, menjadi Rp20.500 per kilo,” katanya.
Masih kata Heri, kemungkinan untuk sepuluh hari kedepan terhitung dari sekarang, harga ayam pedaging akan kembali naik, karena diprediksikan produksi ayam mengalami kelangkaan, sementara permintaan pasar mengalami peningkatan. (SAUD MC)
