Beras dan Rokok Pengaruh Terhadap Garis Kemiskinan

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Badan Pusat Statitik (BPS) Kepri menyatakan, komoditi makanan beras dan rokok berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di daerah perkotaan dan perdesaan.

“Sedangkan pengaruh yang lainnya yaitu daging ayam ras, dan telur ayam ras, ikan tongkol/ tuna/ cakalang, dan gula pasir,” kata kepala BPS Kepri, Dumangar Hutauruk, Kamis (2/1).

Sementara untuk komoditi bukan makanan, kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan daerah perkotaan dan daerah perdesaan adalah biaya perumahan, listrik, dan bensin.

“Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar, bila dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan),” katanya.

Dumangar mengatakan, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2013 sebesar 66,88 persen, sedangkan sumbangan garis kemiskinan non makanan terhadap garis kemiskinan adalah sebesar 33,12 persen.

Kemudian, dia menambahkan, bila dilihat pada periode Maret 2013 – September 2013, baik indeks kedalaman kemiskinan (P1) maupun indeks keparahan kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan, tetapi nilai kedua indeks tersebut masih tetap rendah. Ini mengindikasikan bahwa rata – rata pengeluaran penduduk miskin masih dekat dengan garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin masih rendah.

Sementara bila dilihat dari jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) di Provinsi Kepri pada September 2013 sebanyak 125.021 orang (6,35 persen). Jumlah penduduk miskin daerah perkotaan turun sebanyak 4.329 orang, dari 99.673 orang pada Maret 2013 menjadi 95.344 orang pada September 2013. Sementara di daerah perdesaan, penduduk miskin naik sebanyak 2683 orang, dari 26994 orang pada Maret 2013  menjadi 29677 orang pada September 2013.

“Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2013 yang sebanyak 126.667 orang (6,46 persen), secara absolut mengalami penurunan sebanyak 1.646 orang atau turun sebesar 0,11 persen. Selama periode Maret 2013 – September 2013, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 4.329 orang, sementara di daerah perdesaan mengalami penambahan sebanyak 2.683 orang,” katanya.

Tetapi secara relatif penduduk miskin daerah perkotaan mengalami penurunan selama periode Maret 2013 – September 2013, yaitu dari 6,23 persen menjadi 5,79 persen. Sementara di perdesaan persentase penduduk miskin naik sebesar 1,73persen, yaitu dari 7,48 persen menjadi 9,21 persen.
(AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Korban Pencabulan Meningkat Melalui Hubungan Pacaran

Read Next

Samsi Benarkan Oknum PTT di Dishubkominfo Terlibat Narkoba