Tanjungpinang, IsuKepri.com – Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul melakukan inpeksi kesiapan para personel dalam latihan geladi lapang YUDHA I di komplek Rimba Jaya, Kamis (11/12) siang. Pelaksanaan geladi lapang itu juga, diikuti sebanyak 400 personel Satgas BPBD Kota Tanjungpinang dengan mengambil tema Melalui Geladi Lapang Penanggulangan Bencana Satgas BPBD Kota Tanjungpinang Siap Menghadapi Bencana secara Terencana, Terkoordinasi dan Terpadu.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang ini juga, Wakil Walikota H. Syahrul, S. Pd menjadi pembina upacara sekaligus membuka latihan tersebut.
Dalam amanatnya, Syahrul menyampaikan, kegiatan ini sebagai ajang latihan bagi satgas BPBD Kota Tanjungpinang untuk menguji dan mengolah kemampuan operasionalnya dalam menanggulangi bencana, sehingga realisasi peran dan pengabdian satgas dilapangan benar – benar tepat sesuai prosedur dan sejalan dengan perkembangan zaman.
Dalam kaitan inilah, maka satgas BPBD juga dituntut agar mampu membentuk personelnya yang profesional, efektif, efisien dan modern yang mengandung arti bahwa para personel di semua institusi mampu secara proaktif merealisasikan tugas pokoknya secara cepat dan tepat di lapangan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing – masing, Papar Syahrul.
Syahrul juga berpesan, hendaknya peserta benar – benar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini dengan sungguh – sungguh, sehingga sasaran latihan benar – benar tercapai secara maksimal. Dan kepada Komando Latihan, Syahrul berpesan agar metode latihan benar – benar diterapkan sesuai dengan prinsipnya.
Kepada pengendali, agar dapat mengarahkan, mengendalikan jalannya latihan supaya tidak keluar dari koridor dan tujuan yang akan dicapai, serta selalu menjaga keamanan dan keselamatan semua pihak selama pelaksanaan kegiatan ini, ucapnya.
Sementara, Kepala BPBD Kota Tanjungpinang, Agustiawarman, S. Sos, MM menuturkan, tujuan dari kegiatan ini untuk aparat terkait supaya memperkuat system, yaitu dengan melatih satgas BPBD Kota Tanjungpinang secara terpadu dalam pemecahan berbagai persoalan yang terjadi yakni dalam menerapkan proses pengambilan keputusan melalui hubungan antar instansi terkait.
Pengendalian dan pengawasan operasi, penggunaan protap, system komunikasi dan gelar posko dalam berbagai situasi. Dan bagi masyarakat adalah untuk pembelajaran supaya mereka tahu bahwa urusan bencana bukan hanya menjadi urusan pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggungjawab masyarakat, ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan ini merupakan keterpaduan dari semua unsur untuk proses penanggulangan bencana. (ALPIAN TANJUNG)
