Lis Tinjau Krisis Air di Pulau Penyengat

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Selama empat bulan hujan belum menyambangi wilayah Kota Tanjungpinang. Hal itu, berdampak terhadap kekeringan air pada semua wilayah Kota Tanjungpinang, terlebih lagi Pulau Penyengat yang letaknya terpisah dari pulau utama. Akan hal itu, Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH menyempatkan diri meninjau langsung keadaan masyarakat di Pulau Penyengat, pada Jumat (21/2).

Dalam tinjauan itu juga, Lis didampingi Sekretaris Dinas PU Yussuwadinata, Staf Ahli Walikota Drs. Mekhwanizar, Irianto, SH, serta Lurah Penyengat Syavrant Shadiq dan tokoh masyarakat sekitar. Rombongan langsung menuju ke Kampung Bulang Penyengat dimana lokasi instalasi pengolahan air laut (RO System) berada.

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengatakan, instalasi yang mengubah air laut menjadi air minum itu telah berada di Pulau Penyengat sejak tahun 2011 dan menjadi salah satu penyuplai air bersih di Pulau Penyengat. Namun, dengan kondisi kemarau seperti sekarang ini tidaklah mencukupi kebutuhan masyarakat.

Untuk membantu mengatasi masalah kekurangan air bersih di Pulau Penyengat, Pemko telah mengirimkan 18 ton air bersih yang diangkut menggunakan pompon, ucap Lis.

Lis mengatakan, mungkin jumlah tersebut tidak cukup, namun setidaknya bisa membantu mengurangi permasalahan. Bila masih ada yang kekurangan air bersih, Lis mempersilahkan warga masyarakat untuk mendatangi lurah setempat untuk kemudian dibantu memasok air bersih.

Sedangkan, sumber air bersih di Pulau Penyengat sendiri secara fisik dan biologis telah memenuhi persyaratan standar air baku. Lokasi RO system berada juga relatif agak jauh dari permukiman padat di Pulau Penyengat, katanya.

Namun Lis menghimbau kepada Lurah Penyengat agar mensterilkan lokasi RO system dari masyarakat umum. Hal itu untuk menjaga kemanan operasional instalasi RO system tersebut.

Selain itu, mengingat kondisi geografis Pulau Penyengat, saya menghimbau masyarakat yang ingin membuat sumur, agar tidak membuat sumur bor karena akan membahayakan kondisi pulau. Lebih bagus pakai air permukaan saja. Sumur bor itu dalam jangka waktu 30 tahun mendatang, bisa membuat pulau penyengat ini akan semakin tenggelam, ucapnya.

Pada kesempatan itu juga, Lurah Penyengat, Syavrant mengatakan, sejak musim kemarau banyak sumur warga yang airnya mulai terasa asin. Hal itu disebabkan kemarau membuat air permukaan menjadi kering sehingga air laut merembes masuk melalui pori – pori tanah kedalam sumur sehingga air sumur yang tadinya tawar dan bersih menjadi terasa asin.

RO System ini sendiri, tadinya cukup untuk mensuplai air minum untuk warga, namun karena kemarau yang berkepanjangan warga menjadi kesulitan mendapatkan air bersih sehingga instalasi yang mampu menghasilkan 3.000 liter air minum per hari yang bisa diperoleh secara gratis menjadi kurang, apalagi untuk memenuhi kebutuhan 755 Kepala Keluarga di Kelurahan Penyengat, katanya. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

BMKG Prediksi Hujan Turun Pada Awal Maret

Read Next

Wali Kota Kukuhkan KKBM Kelurahan se Kota Tanjungpinang