Tanjungpinang, Isukepri.com – Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika (US), memberi dampak negatif kepada daya beli masyarakat terhadap hunian tempat tinggal (red, rumah).
“Daya beli masyarakat terhadap rumah, berkurang sekitar 10 persen di Provinsi Kepri. Hal ini terkait melemahnya nilai tukar rupiah dan melambungnya Dollar Amerika (US),” kata Ketua Dewan Perwakilan Derah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Yasinul Arif, Kamis (29/8) kepada IsuKepri.com.
Berkurangnya daya beli masyarakat tersebut, sambungnya, disebabkan sebagian pembelian bahan bangunanya berasal dari produk impor dan sebahagian lagi dari produk lokal. Sedangkan, sekitar 15 persen harga bahan material bangunan mengalami kenaikan dari harga sebelumnya.
Selain itu, biasanya, Bank Indonesia (BI) akan menaikan suku bunga acuan atau BI Rate yang secara tak langsung akan menaikan suku bunga properti. Hal tersebut juga membuat semakin berkurangnya daya beli masyarakat untuk membeli rumah.
“Jadi, kami berharap kepada pemerintah harus ada mengambil tindakan untuk mengatasi dan meredam dengan melemahnya nilai rupiah. Karena biasanya, suku bunga mengalami kenaikan terhadap dampak naiknya dollar dan menurunya nilai rupiah,” ujar Arif. (AFRIZAL)