Tanjungpinang, IsuKepri.com – Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Tanjungpinang, Wati mengaku kesulitan mendapat gas 3 kilogram. Dengan langkanya gas tersebut, menyebabkan proses produksi usahanya terhambat.
“Sejak kelangkaan elpiji 3 kg, usaha keripik ubi saya menjadi terkendala dan menghambat produksi keripiknya,” ujar Wati, Rabu (21/1).
Sebelum terjadinya kelangkaan gas tersebut, Wati mampu memproduksi keripik ubinya dan menghasilkan sekitar Rp200 ribu, kini hanya Rp100 ribu per minggu.
Usaha yang dijalaninya selama 2 tahun ini, mampu meringankan beban pekerjaan suaminya serta membiayai uang sekolah dua orang anaknya.
Akan hal itu, Wati berharap, pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan kelangkaan gas tersebut. “Saya mengharapkan pemerintah dan dinas yang terkait dapat mengatasi masalah kelangkaan gas, khususnya 3 kg, agar usaha kecil seperti kami ini dapat berjalan,” ucapnya. (DOD)