Batam, IsuKepri.com – Seorang karyawati PT Yee Wo Indonesia yang bertugas jaga malam, menuding pihak kepolisian menyaksikan pemukulan yang dilakukan preman terhadap rekan kerjanya di kawasan Industri Tunas Batam, Senin (2/2).
“Kami sempat diusir keluar gerbang setelah melihat teman – teman dipukulin dan itupun sambil dipegangin polisi. Bahkan kami dilarang masuk kembali,” ucap karyawati PT Yee Wo yang enggan namanya dituliskan di media ini.
Saat pemukulan itu juga, kata dia, polisi diatur – atur oleh preman tersebut. Mestinya, sebagai aparat penegak hukum, polisi mengayomi dan melindungi masyarakat.
Sementara, pantauan www.isukepri.com di kawasan Industri Tunas tersebut, areal itu di jaga ketat oleh sekuriti dan sejumlah preman. Selain itu, setiap karyawan diperiksa, bahkan sebagian wartawan tidak diperbolehkan masuk ke areal tersebut.
Akan hal itu, anggota DPRD Kota Batam sempat turun ke lokasi tersebut. Adapun hasil pertemuan sebelumnya degan karyawan PT Yee Wo Indonesia sepakat dengan pihak Kawasan Tunas terkait mesin yang hendak diangkat pada Kamis (5/2) mendatang. Dengan demikian, mereka melakukan perlawanan karena pihak kawasan dinilai melanggar kesepakatan. (AJANG NURDIN)