Perguruan Tinggi Berperan Tumbuhkan Budi Pekerti Yang Baik

Tanjungpinang, IsuKepri.com Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Ulum Tanjungpinang, Pauzi, M.Si menyampaikan, radikalisme muncul ditengah – tengah generasi muda karena tidak memiliki karakter yang kuat akan nilai – nilai keagamaan dan kebangsaan.

Karakter yang sejalan dengan nilai – nilai agama dan negara akan menciptakan keselarasan dalam memahami nilai – nilai kehidupan berbangsa dan bernegara, ucap Pauzi dalam dialog keagaman yang digelar Forum Pemberdayaan Pesantren (FPP) Kepulauan Riau di Aula Pusat Informasi Haji (PIH) Kota Tanjungpinang, Selasa (4/11).

Ia mengatakan, perguruan tinggi merupakan lembaga akademik dengan tugas utamanya menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni.

Selain itu, perguruan tinggi juga memiliki peran untuk menumbuhkan karakter dan budi pekerti yang baik kepada peserta didik, paparnya.

Menurutnya, tujuan pendidikan sejati tidak hanya mengembangkan keilmuan, akan tetapi membentuk kepribadiaan, kemandirian, keterampilan sosial dan berkarakter. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang memiliki budi pekerti, moral, watak dan akhlak yang baik seperti sifat – sifat yang dimiliki oleh Rasullah SAW.

Bangsa Indonesia telah mengalami krisis kepribadian, seperti dalam firman Allah yang arti dan perumpamaan kalimat (Kebijakan) yang buruk bagaikan pohon yang buruk, yang telah dicabut akar – akarnya dari permukaan bumi ; tidak dapat tegak sedikitpun. (Ibrahim : 26), ucapnya.

Selain memperkecil resiko kehancuran, tambahnya, karakter juga menjadi modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan terhormat di tengah – tengah bangsa lain.

Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan, tuturnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, 9 indikator pendidikan karakter, yakni pertama cinta kepada Tuhan dan segenap ciptaan – Nya. Sebagai pemuda penerus bangsa, harus memiliki karakter cinta akan Tuhan Yang Maha Esa, tanggungjawab, kedisiplinan dan kemandirian, kejujuran/ amanah dan arif, hormat dan santun, gotong – royong/ kerjasama, percaya diri, kreatif dan pekerja keras.

Serta toleransi kedamaian dan kesatuan, kepemimpinan dan keadilan, serta yang terakhir adalah baik dan rendah hati, katanya. (***)

Alpian Tanjung

Read Previous

Kapolsek : Kriminalitas Merupakan Perbuatan Kejahatan

Read Next

Persiapan Tour de Bintan, Camat Bintan Timur Gelar Goro