Bintan, IsuKepri.com – Bekas lahan tambang bauksit di sekitar wilayah Sei Enam darat Kabupaten Bintan, hinga saat ini, Kamis (8/5) masih terlihat tandus. Hal itu, lantaran belum adanya pelaksanaan reklamasi oleh perusahaan yang menambang dilokasi tersebut.
Lahan – lahan bekas tambang itu juga, dibiarkan begitu saja dan belum ditanami pohon sebagai pengganti lahan yang telah dikeruk bauksitnya.
Padahal, dana jaminan pelestarian lingkungan sebesar Rp5 ribu perton wajib disetor oleh perusahhaan saat menambang. Lantas, hingga saat ini banyak sekali lahan eks tambang bauksit di Bintan yang belum juga di reklamasi. Lahan ttu juga, belum termasuk lahan yang ada di pulau warga yang bermukim di srkitar wilayah tambang tersebut terimbas akibat lahan yang gersang.
Akan hal itu, salah seorang petani sayur di Sei Enam Darat, Untung mengaku terganggu dengan lahan tandus tersebut. Selain menimbulkan debu ketika kondisi cuaca panas dan berlumpur jika hujan.
“Kalau tidak ada hujan, terasa sekali panasnya, karena tidak ada lagi pohon – pohon disekitar pemukiman yang dijadikan penyangga air,” ujar Untung.
Ia juga meminta ketegasan terhadap pemerintah, agar perusahaan penambang segera melakukan reklamasi pada bekas lahan yang di tambang tersebut. (RAMDAN)
