Tanjungpinang, IsuKepri.com – Mantan anggota TNI, HS seorang terdakwa dalam kasus pencurian sepeda motor di kawasan Tanjungpinang, mengaku sudah menjual tiga unit sepeda motor hasil curiannya kepada penadah. Pengakuan terdakwa HS tersebut, diungkapkannya dalam sidang di Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Kamis (31/10).
Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Fathul Mujib SH, terdakwa HS mengatakan, aksi pencurian motor yang dilakukannya itu untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Saya mencuri motor itu untuk dijual dan uangnya buat kebutuhan. Bahkan, empat motor yang saya curi itu yang pertama kalinya saya lakukan di Tanjungpinang. Sedangkan, di Batam saya tidak ada melakukan pencurian, ujar terdakwa HS dihadap hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Merian.
Dari empat motor itu, kata dia, tiga motor sudah laku dijualnya. Sedangkan, satu motor lainnya belum dijual. Keempat motor yang dicuri tersebut, yakni Yamaha Mio Seol, Suzuki Satria FU, Honda Supra, dan Suzuki Shogun.
Motor Mio saya jual Rp1 juta, Satria FU Rp2 juta, dan Supra Rp1,3 juta. Sedangkan motor Suzuki Sogun belum saya jual, ucap terdakwa.
Selain itu, terdakwa juga mengaku jika aksi pencurian terhadap keempat sepeda motor itu dilakukannya bersama isterinya dibeberapa wilayah di Tanjungpinang.
Saya dan isteri jalan – jalan di wilayah Bintan Centre setiap malam. Ketika melihat ada motor parkir di tepi jalan dan kuncinya masih tergantung di kontak, lalu saya langsung bawa motor itu, ujar terdakwa HS yang berhenti dari TNI pada tahun 2012 silam ini.
Begitu juga pada malam berikutnya, sehingga terdakwa bersama isterinya berhasil mencuri sepeda motor sebanyak empat unit.
Hingga akhirnya, perbuatan terdakwa HS terungkap oleh pihak Kepolisian Resort Tanjungpinang, pada Sabtu 17 Agustus 2013 lalu.
Semantara, dihadap hakim dan jpu, terdakwa HS mengungkapkan penyesalan atas perbuatan yang dilakukannya.
Usai mendengar keterangan tersebut, majelis hakim menunda sidang dan akan kembali digelar pada pekan depan. (ALPIAN TANJUNG)
