GMNI Batam Prihatin Atas Kericuhan di Kampung Tua

Batam, IsuKepri.com – DPC GMNI Kota Batam, turun prihatin atas kericuhan di Kampung Tua, Kecamatan Tanjung Uma yang dipicu oleh sekolompok orang yang tidak diketahui asal usulnya, pada Minggu (20/10). Atas kejadian itu, menimbulkan rasa keprihatinan dari berbagai organisasi di Kota Batam, salah satunya yakni GMNI Kota Batam.

Selain itu, GMNI juga berharap, agar organisasi masyarakat dapat menahan diri untuk tidak terpancing dalam tindakan provokatif pihak luar yang berusaha mencoreng perjuangan masyarakat Kampung Tua.

Dalam hal itu juga, GMNI meminta pihak kepolisian segera mengusut dalang atas datangnya sekelompok orang tidak dikenal yang melakukan tindakan provokasi.

Sehingga, memicu kemarahan warga Kampung Tua yang saat itu sedang melakukan aksi damai di wilayah mereka, ujar Ketua DPC GMNI Batam, Devi Firmansyah, Senin (21/10).

Selain itu, GMNI juga mendesak pihak BP Batam, dan Pemko Batam untuk bermusyawarah dengan warga Kampung Tua untuk mencari solusi dan jalan terbaik agar permasalahan/ sengketa yang terjadi cepat selesai.

Hal itu, agar situasi dan kondisi dapat kembali normal dan kondusif. Selain itu, kami mengecam keras jika kasus sengketa tersebut dijadikan alat politik oleh sebagian orang/ kelompok tertentu guna meraup keuntungan politik pencitraan dengan dalih atau atas nama rasa simpati dan kepedulian, ucapnya kepada IsuKepri.com.

Sementara, dalam musyawarah di Lapangan Volly Tanjung Uma pada Minggu malam kemarin tersebut, dihadiri oleh beberapa tokoh sesepuh dan warga Melayu, Flores, Jawa dan warga lain. Dalam musyawarah itu juga, warga akan menggelar aksi demo besar – besaran diberbagai titik. Warga siap datangkan massa dari 32 daerah yang telah dikordinir dari beberapa daerah lainnya di Batam.

Dalam tuntutan aksi demo yang kedua itu, warga  menuntut agar Soeryo Respationo turun dari jabatannnya, Otorita juga di tiadakan lagi karena tidak membantu masyarakat kecil di Batam pada khususnya.

Aksi tersebut, akan digelar dengan cara pelumpuhan bandara. Aksi itu juga, akan berlangsung pada 23 Oktober 2013 mendatang dan akan menyusun beberapa strategi yang di musyawarahkan dari warga pulau – pulau, elemen masyarakat, sejumlah mahsiswa dan berbagai warga lainnya. (CR03)

Alpian Tanjung

Read Previous

Maling Gondol Rp6,7 di Rumah Warga Gang Tepinis

Read Next

Ansar Sambut Khazalik di Batam