Dewan Akan Awasi Anggaran APBD 2015 di SKPD

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Simon Awantoko menyampaikan akan melakukan pengawasan terhadap anggaran APBD tahun 2015 mendatang dan akan sidak ke SKPD secara continue nantinya.

“Dengan telah ditetapkannya penerimaan APBD 2015 Kota Tanjungpinang dan naiknya belanja tidak langsung untuk dana belanja pegawai, subsidi, hibah, sosial dan belanja dana tak terduga, maka kami sebagai dewan, bersama – sama akan menjalankan fungsi pengawasan dengan melakukan sidak ke SKPD terkait secara seguler dan kontinue pada 2015 mendatang. Kita juga minta pihak media, dan mari kita bersama – sama mengawasinya,” kata anggota DPRD Tanjungpinang dari Partai Golkar ini.

Dari data DPRD Tanjungpinang, kata dia, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran (TA) 2015, untuk belanja tidak langsung naik sekitar 10,29 persen, dibanding belanja tidak langsung pada APBD tahun 2014.

Belanja tidak langsung ABPD tahun 2014 lalu sebesar Rp398, 517,070,187 dan pada tahun 2015 sebesar Rp439,532,947,974. Artinya untuk belanja tidak langsung di anggaran APBD 2015 mengalami kenaikan sebesar 10,29 persen.

Belanja tidak langsung pada APBD TA 2015 sama TA 2014 tersebut, yaitu seperti belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan subsidi dan belanja tak terduga.

Sedangkan perincian belanja tidak langsung di APBD 2014 ke APBD 2015, untuk belanja pegawai di APBD 2014 lalu sekitar Rp376,679,047,187 menjadi Rp408,182,622,674 di APBD 2015 dan mengalami kenaikan sekitar 8 persen.

Belanja subsidi Rp2,623,023,000 menjadi Rp2,885,325,300 dan mengalami kenaikan sekitar 10 persen.

Belanja hibah Rp9,035,550,000 menjadi Rp13 miliar dan mengalami kenaikan sekitar 43,88 persen. Belanja bantuan sosial Rp7,214,450,000 menjadi Rp12 miliar dan mengalami kenaikan sebesar 66,33 persen. Dan belanja tak terduga dari Rp1 miliar menjadi Rp1,5 miliar, mengalami kenaikan 50 persen.

Menurut Simon, penyebab terjadinya penurunan penerimaan Rancangan APBD tahun 2015 sekitar Rp 994,25 miliar, selisihnya sebesar Rp41,29 miliar dan turun 3,99 persen dibanding pada APBD 2014 lalu sebesar Rp1,035 triliyun, yaitu karena turunnya penerimaan dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK).

“Turunnya penerimaan DAU dan DAK ditahun ini nol, itu yang menyebabkan penerimaan APBD 2015 turun dibanding penerimaan APBD 2014,” katanya.

Sedangkan untuk belanja tidak langsung penerimanaan APBD pada 2015 ini juga naik pada penerimaan APBD 2014 seperti belanja pegawai, dikarenakan adanya penerimaan Pegawai Negeri Sipil yang dialokasikan pada APBD 2015.

Selanjutnya, naiknya belanja subsidi, sambung dia, dikarena mengikuti belanja pegawai termasuk komponen tunjangan pegawai didalamnya.

Ia mengatakan, terkait dana belanja hibah atau bansos meningkat, karena dirasakan pada efek kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan tekanan inflasi yang tinggi di tahun 2015 dan ini diperlukan stimulus langsung ke rakyat kecil.

Dan terakhir, dana belanja tak terduga juga naik, karena ditujukan untuk mengantisipasi bencana alam dan bencana –bencana kebakaran. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

PELNI : Harga Tiket Masih Normal Jelang Natal 2014

Read Next

Garuda Indonesia Layanani Penerbangan Batam – Bandung