Ansar : Jangan Sampai Nasib Nelayan Kepri Seperti Anak Ayam Mati di Lumbung Padi

KARIMUN,- Para nelayan di Kepulauan Riau harus mendapat perhatian khusus agar kesejahteraannya tetap terus meningkat. Sebagai wilayah kepulauan yang dikelilingi laut, mata pencaharian nelayan merupakan mata pencaharian dari sebagian besar masyarakat Kepri. Demikian dikatakan Calon Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad SE MM, ketika mengunjungi perkampungan nelayan di Sungai Pasir Kecamatan Meral Kabupaten Karimun pada Senin 21 September 2020. Dalam kunjungan tersebut ketua Komunitas Nelayan Terpadu Kabupaten Karimun (KNTK), Ajisman, dan beberapa nelayan menerima kunjungan Ansar Ahmad beserta rombongan.

“Pemerintah daerah berkewajiban bagaimana kesejahteraan masyarakat nelayan tetap terjaga. Karena itu program dan kegiatan dari pemerintah daerah harus punya keberpihakan yang jelas kepada nasib para nelayan,” kata Ansar Ahmad dalam kunjungan tersebut.

Karena itu Ansar berharap, persoalan-persoalan yang menimpa para nelayan dalam mata pencaharian mencari ikan di laut harus dicari solusinya dengan cepat. Persoalan yang biasa dihadapi seperti kelangkaan bahan bakar minyak, menjamurnya kapal pukat, penjarahan oleh nelayan asing dan sebagainya harus diselesaikan secara baik agar mata pencaharian nelayan lokal tetap terjaga.

“Nelayan di Kepri ini jumlahnya lebih dari seratus ribu orang. Mereka banyak berdiam di pesisir-pesisir dan kawasan pantai yang harus diperhatikan secara serius. Mereka para nelayan merupakan salah satu penopang perekonomian di Kepulauan Riau. Karenanya harus diperhatikan nasib mereka. Harus diberi kemudahan-kemudahan agar kesejahteraan mereka tetap terjaga,” jelasnya.

Wilayah laut di Kepulauan Riau, kata Ansar, dikenal sebagai perairan yang kaya akan ikan. Banyak ikan kosumsi yang bernilai jual tinggi ada di laut Kepri. “Kalau lautnya kaya ikan mestinya nelayan juga harus sejahtera. Jangan sampai nelayan kita malah seperti anak ayam yang mati di lumbung padi,” tegasnya.

Indikator keberhasilan lainnya yakni pencapaian nilai tukar nelayan (NTN) dan nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi). Pada tahun 2020 NTN Kepulauan Riau mencapai 102,39. Sementara NTPi masyarakat nelayan di Kepulauan Riau termasuk lima besar di Indonesia yang harus mendapat perhatian khusus. NTPi nelayan Kepri untuk tahun 2020 mencapai 103,91 persen.

“Untuk Kepulauan Riau nilai TNTPi nelayan kita mencapai 103,91. Secara nasional masih termasuk yang bagus. Meski begitu harus ada perhatian khusus karena fakta di lapangan banyak nelayan kita yang penghasilannya lebih kecil dibanding beban biaya yang harus mereka keluarkan. Kita memang maklum peningkatan harga barang dan kebutuhan saat ini yang terus merangkak naik tidak seimbang dengan penghasilan rumah tangga nelayan. Karena itu pemerintah daerah harus terus memikirkan bagaimana solusi bantuan yang tepat sasaran dan efektif agar rumah tangga nelayan bisa terbantu dengan baik,” pungkasnya.

Redaksi

Read Previous

Pesan Ansar pada Relawan Karimun: Kalau Dicubit Sakit, ya Jangan Mencubit

Read Next

Ansar: Sebagai Anak Daerah Saya Malu Kalau Kepri Tak Maju