Lingga, Isukepri.com – Tidak hadirnya 9 Anggota DPRD Kabupaten Lingga dalam sidang Paripurna DPRD Kabupaten Lingga pada Kamis (31/12) malam menyebabkan APBD Kabupaten Lingga Tahun 2016 gagal disahkan kerena tidak mencapai kourum.
Kesembilan Anggota DPRD Kabupaten Lingga tersebut diantaranya Kamarudin Ali, Riono, Neko Wesha Paweloy, Adina Putera, Senny, Raja Muchsin, Abdul Gani Atan Leman, Ahmad Nasirudin, Arman tidak diketahui pasti alasan ketidakhadiran dalam rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lingga tersebut.
Akibat tidak disahkannya APBD 2016 tersebut, banyak menuai komentar bernada kecaman dari masyarakat Kabupaten Lingga melalui sejumlah akun jejaring social facebook.
Seperti yang diutarakan akun milik Said Iskandar Al Habsyi dalam salah satu komentarnya. “Sudah gaji pakai duet rakyat pasilitas ditanggung negara kerjepon malas. Usah dipilih lagi dewan yg tak pro masyarakat bia die tau rase jadi penggangor,” tulisnya.
Sama halnya dengan Said Iskandar Alhabsyi, akun jejaring social facebook milik Amren Tinjol dalam salah satu komentarnya juga turut mengkritisi hal serupa.
“Ape pon alasannye, anggota DPRD seharusnya wajib hadir saat penetapan APBD, terlepas disahkan atau tidak tentu harus di bahas saat rapat tersebut, bukan elak badan,” komentarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua LSM Lentera, Iskandar yang turut menyayangkan perihal ketidak hadiran 9 Anggota DPRD Kabupaten Lingga yang berakibat pada ditundanya pengesahan APBD Kabupaten Lingga tahun 2016.
Bahkan Iskandar mengaku ragu dengan kinerja anggota DPRD yang membuat skema hingga membuat pengesahan APBD Lingga 2016 belum juga dapat disahkan. Jika dikenakan pinalti, pengesahan APBD Lingga 2016 baru dapat disahkan pada bulan Juni mendatang. Artinya, hal ini akan sangat berimbas kepada seluruh sektor termasuk masyarakat Kabupaten Lingga.
Kalau tak kuorum malam ini dipastikan APBD bulan Juni baru dapat disahkan. Kita buat mosi tak percaya pada anggota yang tak hadir, tutup Iskandar. (terkininews.com/batampos.co.id). (Putra)
