Tanjungpinang, IsuKepri.com – Bagi peminat kuliner, pasti sudah tidak asing dengan nama angkringan. Sebuah grobak kayu, yang berisi menu makanan khas jawa, dengan minuan khas jahe. Saat ini, nama angkringan, sudah cukup dikenal oleh masyarakat Tanjungpinang. Padahal nama angkringan dulunya dipopulerkan di kota pelajar, Jogjakarta.
Salah satu angkringan yang cukup diminati masyarakat adalah angkringan 86. Berlokasi di batu 8 atas, jalan Handoyo Putro, Tanjungpinang, angkringan 86 mulai buka pada pukul 18.00 sampai dengan 24.00 Wib.
Pengelola angkringan, Indra Budi kepada media isukepri.com, jum”‘at (22/1) mengatakan bahwa angkringan tersebut dikelola oleh anak-anak mahasiswa.
“Kami melibatkan mahasiswa sebagai pengelola untuk memberdayakan entreprenur muda di Tanjungpinang,” katanya.
Angkringan ini terbilang sangat murah, cukup merogoh saku sebesar Rp 3.000, masyarakat sudah bisa menikmati nasi kucing. Selain itu, ada fasilitas internet gratis dengan kecepatan 10 Mbps.
Walau terbilang baru, namun antusiasme masyarakat untuk mengunjugi angkringan 86 semakin meningkat.
“Setiap malam, ada saja pengunjug baru yang datang ke angkringan. Ini menunjukkan bahwa angkringan sudah cukup dikenal dan diminati masyarakat,” kata Budi.
