Inilah Tantangan Bidang Ekonomi di Kepri Versi BI

Batam, IsuKepri.com – Sejak tahun 2013, Bank Indonesia secara konsisten mendorong Reformasi Struktural bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi beberapa tantangan perekonomian yang cukup besar yang harus dihadapi diantaranya,  struktur ekspor Indonesia masih didominasi SDA, defisit transaksi berjalan, disebabkan ekspor SDA yang besar sementara harga komoditas turun, inflasi relatif masih tinggi, dibanding negara-negara ASEAN lainnya. 

Tingginya inflasi volatile food dan administered price mempengaruhi pencapaian target inflasi Indonesia, daya saing produk lokal Indonesia di luar negeri relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain  dan kinerja Indonesia paling lemah terjadi pada efisiensi pasar tenaga kerja.

Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra mengungkapkan, di Provinsi Kepri, beberapa tantanganyang masih dihadapi antara lain, Infrastruktur  pelabuhan dan kelistrikan yang terus dikembangkan, proses perizinan yang masih berpotensi dipercepat, biaya Tenaga Kerja relatif lebih tinggi, masih terbatasnya perkembangan industri pendukung  sehingga content impor mencapai 90% dari nilai ekspor, dan nilai tambah produk ekspor rendah. 

“Selain itu, potensi adanya middle income trap bagi perekonomian negara berkembang yang menghambat lompatan bagi ekonomi Indonesia menuju ke negara maju juga merupakan salah satu permasalahan yang perlu menjadi perhatian untuk dicarikan solusi bersama,” ujar Gusti, Selasa (1/12).

Oleh karena itu, menurut Gusti, berbagai paket kebijakan jilid I – VI tersebut perlu secara bersama-sama dicermati, laksanakan, dan diaplikasikan di Kepri maupun Batam secara khusus.

“Adalah tugas dari para pengampu kebijakan di daerah untuk mampu secara efektif memberikan  penjelasan kepada pihak terkait dengan harapan paket kebijakan yang dikeluarkan berjalan dengan optimal,” katanya.

Disisi lain, pelaku usaha juga diharapkan pro aktif untuk mengambil kesempatan untuk mendukung berjalannya paket kebijakan secara optimal, yang pada akhirnya berdampak positif bagi perekonomian Kepri dan kesejahteraan masyarakatnya.‎(SM)‎

Redaksi

Read Previous

Inflasi Kepri Tempati Posisi Kedua di Sumatera

Read Next

Kerupuk Atom Gurih Dari Jemaja