Forum Remaja Peduli Aids Kini Ada di Batam

Batam, IsuKepri.com – Ratusan pelajar di Kota Batam berkumpul di Dataran Engku Putri mengikuti beragam acara dalam rangkaian peresmian Forum Remaja Peduli Aids atau mereka sebut Youth Care About Aids (YCAA), Rabu (16/12).

Kegiatan sendiri berlangsung dari pagi hari dengan penampilan menarik, seperti tarian daerah, akustik band, dance, bernyanyi dan lain sebagainya. Ketua panitia kegiatan kampanye bahaya AIDS, Selly Febrilia Mayora mengatakan,  ratusan pelajar ini berkumpul utusan dari masing-masing sekolah ditambah dari komonitas lainya.

Selly berharap, pesan yang ingin disampaikan berupa pengetahuan pencegahan HIV/AIDS dapat dimengerti para pelajar dan mampu menyampaikan kembali ke teman-teman lainya.

Jadi memang kita rangkai beragam kegiatan, pesan tentang cara pencegahan agar tidak terkena HIV/AIDS dapat diterima dikalangan pelajar,ujar siswa SMA N 1 Batam ini, ditemui disela-sela acara.

Kampanye kemanusiaan peduli AIDS itu tampak meriah. Setiap penampilan dari para pelajar ini disambut sorak. Terlihat juga mereka mengabadikan moment yang pertama kalinya digelar di Batam.

Diawal acara sendiri diadakan dance for life. Kata Selly, setiap tariannya berisi pesan tentang bahaya HIV/AIDS baik itu penyebarannya melalui seks bebas, jarum suntik atau lainya.

Untuk memberi pemahaman utuh, kita juga mengundang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Ia menjelaskan bagaimana bisa terkena HIV. Jadi sebagai pembelajaran kepada para remaja,jelasnya.

Kami mengundang remaja. Membuka mata pikirin mereka, kita mengingatkan sedini mungkin,tambahnya.

Forum ini sendiri dikukuhkan oleh Asisten III Pemko Batam, Firmansyah mewakili Wakil Walikota Batam Rudi. Ia berharap, dengan adanya forum ini, penyebaran virus mematikan tersebut dikalangan remaja tidak menyebar.

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Batam, Pieter P Pureklolong menyambut baik kegiatan tersebut. Iapun tidak menduga semangat dan antusias remaja sangat baik.

Sangat luar biasa, minggu lalu kita sosialiasi untuk penanggulangan HIV/AIDS untuk remaja. Kita undang OSIS ternyata di luar dugaan, mereka sangat peduli dan ingin membangun isu kemanusiaan dengan kegiatan ini. Padahal persiapannya sangat singkat,ujar Pieter.

Acara ini sendiri dalam rangka peringatan hari HIV/AIDS sedunia. Kata Pieter, pemahaman tentang bahaya penyakit tersebut perlu disosilisaiskan kepada para remaja. Dari data yang ada, usia mereka merupakan penderita paling banyak.

60 persen ODHA orang yang berusia produktif, antara 15 sampai 45 tahun. Ini yang harus disampaikan kepada pelajar jangan sampai terjebak. Kedepan bisa berkreasi lagi menggugah kawan-kawannya  bukan hanya bersenang-senang,katanya.‎(SM)

Redaksi

Read Previous

Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Berlangsung Juni

Read Next

Hari Ini, Istri Jusuf Kalla Akan Berkunjung ke Batam