ATB Himbau Masyarakat Hemat Air

Batam, IsuKepri.com – Dam Sei Ladi, Baloi mengalami penyusutan debit air karena curah hujan dikawasan tersebut terbilang rendah dibanding biasanya. Saat ini curah hujan hanya 456,80 mm sementara saat normal mencapai 2,109 mm. 

Dengan kejadian itu, pihak ATB pun merilis penyusutan dam tersebut mencapai 2,79 meter sehingga volume 9.490.000  m3 yang bisa ditampung juga turut berkurang. 

Ketahanan Dam Sei Ladi memang masih cukup tinggi dibanding dam-dam lain seperti Nongsa dan Sei Harapan. Ketahanan Dam Sei Ladi masih mencapai 17 minggu. Namun perlu diketahui, jika IPA Sei Harapan mengalami penurunan produksi,  maka akan dibantu suplai dari Sei Ladi. Akibatnya kehandalan suplai di Tiban, Batu Batam dan Tanjung Uma akan berkurang – tidak akan sama lagi seperti saat ini, ungkap Corporate Communication Manager ATB, Enriqo Moreno, dalam rilisnya, Rabu (12/8).

Enriqo berharap, pelanggan lebih bijak menggunakan air bersih. Masyarakat juga diharapkan membantu menjaga dam dengan tidak mencemari dam dan merusak daerah tangkapan air sekitar dam. 

Namun demikian, bila terjadi penurunan produksi di IPA Sei Ladi karena jumlah air baku menyusut, ATB akan mengalirkan air bersih dari IPA Duriangkang. Pipa ATB sudah interkoneksi sehingga memungkinkan untuk mengalirkan air dari Duriangkang. Hanya saja bila itu terjadi, beban IPA Duriangkang akan semakin berat. 

Apalagi saat ini beban IPA Duriangkang sudah lumayan berat karena harus mengalirkan air ke sebagian pelanggan di wilayah Nongsa. Jika Dam Sei Ladi harus membantu Sei Harapan, kuantitas dan kontinyuitas suplai air bersih kepada pelanggan di wilayah Tiban, Tanjung Uma, dan Batu Batam tidak akan sama seperti saat ini karena suplai air Sei Ladi harus terbagi, jelasnya.

Meski menyusut, PT. Adhya Tirta Batam (ATB) tidak mengurangi produksi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sei Ladi yang memiliki kapasitas produksi air terpasang 240 liter/detik. 

Pelayanan ATB bagi 16.515 pelanggan di Tiban, Batu Batam, Tanjung Uma dan sekitarnya masih normal. Konsumsi air bersih yang mencapai 678.799 m3/bulan masih terpenuhi dengan baik.

“Diharapkan bersama-sama menjaga ketersediaan air bersih. Selain itu, pelanggan juga diharapkan menampung air secukupnya. Sehingga, bila terjadi gangguan suplai air dapat tetap nyaman beraktifitas,”katanya.(SUTIADI MARTONO / R)

Sutiadi Martono

Read Previous

Walau Hujan, Lomba Gerak Jalan Tetap Berlangsung

Read Next

Ini Cara BI Kepri Peringati HUT RI Ke-70