Tanjungpinang Kembangkan Kerajinan dari Kulit Ikan Pari

Tanjungpinang, Isukepri.com – Sebagai wilayah kepulauan, Tanjungpinang memiliki potensi perikanan yang sangat memadai. Kulit ikan Pari yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh masyarakat, ternyata dapat dijadikan bahan untuk membuat produk sovenir yang benilai ekonomis.

Kerajinan kulit pari dinilai berpotensi dikembangkan masyarakat di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kulit pari bisa diolah untuk berbagai barang berupa suvenir, dompet, dan tas.

Dengan potensi itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang berencana membina pelaku usaha untuk mengolah kulit pari.

“Program itu diadopsi dari Yogyakarta pada 2014. Pada dasarnya, program ini bertujuan memberikan varian hasil produksi terhadap industri kecil menengah,” kata Kepala Seksi Kerajinan dan Sandang Disperindag Kota Tanjungpinang, Rachmat Ardiyanto, di Tanjungpinang, Selasa (14/4).

Dia mengatakan, ikan pari cukup banyak hidup di perairan Kepulauan Riau, termasuk Tanjungpinang. Karena itu, kulit ikan pari yang keras dapat dimanfaatkan untuk kerajinan tangan.

“Ini sebagai bentuk pemanfaatan potensi daerah,” lanjutnya.

Program itu dinilai dapat dikembangkan untuk menambah pendapatan para pelaku industri kecil menengah serta memperkaya hasil karya yang diproduksinya.

Program yang saat ini menunggu APBDP Kota Tanjungpinang tersebut sudah diminati 10 peserta yang berasal dari pelaku usaha kerajinan lokal.

“Untuk kualitas, kulit pari berada di tingkat kedua setelah kulit buaya dan sesudah kulit ular,” jelas Rachmat.

Harga kulit ikan pari juga mahal setelah diproduksi menjadi barang jadi seperti dompet dan lain sebagainya. Harga barang kerajinan dari kulit pari mulai Rp 150.000 sampai Rp 2 juta-an.

“Kebetulan di Tanjungpinang ini tidak ada, maka program ini akan kita coba,” tutupnya.

Admin Isu Kepri

Read Previous

Hadapi ‎MEA 2015, BPM-PTSP Siapkan Perangkat Online

Read Next

May Day, Buruh Fokus Konsolidasi