Batam, IsuKepri.com – Minimnya penyediaan air bersih dan kurangnya pasokan listrik menjadi tofik utama sorotan Badan Pengawasan Keuangan (BPK) Perwakilan Kepri.
Hal itu, disampaikan Kepala BPK Perwakilan Kepri, Isman Rudy saat penyerahaan laporan hasil pemeriksaan (LHP) Kepri di Kantor BPK Kepri, Jumat (16/1).
“Penyediaan air bersih belum sampai dan memenuhi target sebagaimana yang tertuang dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan tingkat kebocoran atau kehilanganya cukup tinggi,” papar Isman.
Dalam LHP itu, Isman juga menyinggung tentang pemeriksaan kinerja atas pengawasaan kegiataan reklamasi tambang 2013 – 2014 yang ditemukan antara lain tata laksana kegiatan pengawasan reklamasi tambang belum memadai.
Sumber daya manusia, alat dan prasarana serta anggaran belum mendukung kegiatan pengawasan. Kemudian, dalam manajemen aset tetap anggaran 2013 – 2014 dalam semeter I ditemukan perlindungan hukum terhadap aset tanah belum optimal, kata Isman.
Ia mengatakan, asset tetap yang berasal dari hibah tidak tercatat dalam buku inventaris, barang milik negara belum seluruhnya didukung dengan penetapan status penggunanan asset tetap peralataan dan mesin dikuasai oleh pihak yang tidak berhak.
Selain itu, pada Pemilu 2013 – 2014 juga ditemukan pengadaan kotak suara melebihi kebutuhan dan pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas yang tidak sesui dengan ketentuan, ucapnya. (AJANG NURDIN)
