Puluhan Kendaraan Mogok Akibat Terjebak Banjir di Batam

 

Banjir di Simpang Frengki, Kota Batam. Foto DIDIK PERMANA
Banjir di Simpang Frengki, Kota Batam. Foto DIDIK PERMANA

Batam, Isukepri.com – Hujan yang mengguyur Kota Batam pada Sabtu (11/1) menyebabkan genangan air setinggi lutut orang dewasa pada ruas jalan protocol di depan Perumahan Plamo Garden Batam Centre. Akan hal itu, puluhan kendaraan mogok akibat terjebak banjir tersebut.

Atas banjir itu juga, membuat para pengguna jalan yang melintasi lokasi itu harus hati – hati.

‘’Tadi untung saya melintas dengan selamat, genangan airnya lumayan tinggi, saya takut terpeleset,’’ ujar seorang pekerja galangan yang melintasi lokasi banjir, Tejo, kepada IsuKepri.com.

Selain itu, para pengendara motor yang ingin melewati lokasi tersebut, terpaksa mematikan mesin motornya dan berjalan dengan mendorong sepeda motornya.

Bahkan, ada juga pengendara yang memaksakan sepeda motornya dengan kondisi mesin hidup menerobos jalan digenangi air yang bercampur lumpur tersebut, ucap Tejo.

Menurut dia, genangan air itu lantaran tidak berfungsinya saluran pembuangan air (red, drainase) di ruas jalan tersebut. Lihat saja paritnya kecil, dan tersumbat pula, katanya.

Tiga Kios Terendam Banjir

Pantauan IsuKepri.com, selain banjir di ruas jalan depan Perumahan Plamo Garden Batam Centre, ruas jalan protocol lain di Kota Batam juga dilanda hal yang sama. Seperti banjir yang terjadi pada Sabtu (11/1) sore menjelang magrib, yakni dari Simpang Frengki, dan beberapa titik lainnya.

Namun, banjir paling parah terjadi di lokasi simpang Frengki. Pasalnya, puluhan bengkel, rumah dan tempat usaha di pemukiman padat penduduk itu tergenang air bercampur lumpur setinggi satu hingga dua meter.

Selain itu, salah seorang penghuni rumah liar (ruli), tepatnya di samping ruko Royal Sincom, Didik mengatakan, terdapat 3 rumah kios yang terendam banjir setinggi 2,5 meter di lokasinya.

“Ini selokan memang kecil. Air dari mana – mana masuk ke sini. Kalau sudah hujan, jalan ini banjir dan merendam kios,” katanya.

Ia mengutarakan, banjir yang terjadi di kawasan itu disinyalir karena kondisi sungai yang tidak mampu menampung debit air bila hujan turun. Sehingga, air meluap hingga ke ruas jalan.

Meski demikian, genangan air itu juga cepat surutnya ketika hujan reda. Hal itu juga, tak jarang warga yang melintas mengeluhkan. Karena jalan tersebut merupakan jalan utama dari Nongsa menuju Nagoya melawati kawasan Industri Batam Centre. (CR03)

Alpian Tanjung

Read Previous

Harry Dukung Larangan Ekspor Mineral Mentah

Read Next

Cabe Keriting Tembus Rp56 Ribu Per Kilo