Tanjungpinang, IsuKepri.com – Dua jam sebelum peristiwa tragis yang menimpa Raja Dina (15), korban sempat mengirim short message service (sms) melalui telepon selulernya. Pesan itu ditujukan kepada salah satu teman sekolahnya di SMP N 6 Tanjungpinang.
Teman penerima sms tersebut, Indah mengatakan, sekitar dua jam sebelumnya Dina mengirim sms kepadanya, tetapi sms tersebut hanya ingin menanyakan keberadaannya.
“Dina cuma nanya saja, dimana,” ucap Indah, Sabtu (27/4) di lokasi kamar mayat RSUD Tanjungpinang Jalan Kesehatan dengan mata berkaca-kaca seakan hendak menangis dan meluapkan kesedihannya.
Indah yang didampingi temannya, Sukma menyampaikan, padahal orang tua Dina itu pernah melarang ia (red, Dina) untuk tidak berteman lagi dengan Alta si pengendara motor yang membonceng Dina itu.
“Alta itu teman sekolah kami, tetapi beda kelas. Dina ini juga pergi diam-diam dengan Alta tanpa sepengatauan ibunya,” tutur Indah yang disambung Sukma.
Selain itu, Indah dan bersama teman lainnya merasa kehilangan teman terdekat mereka. Namun, nasib berkehendak lain, sehingga mereka kehilangan teman periang dan teman bercanda di sekolahnya.
“Kami sedih, almarhum itu teman bermain dan bercanda disekolah. Selain itu, ia (red,Dina) cantik dan periang,” ucap Sukma.
Disambung Indah, Alta mengajak Dina dengan sepeda motor tersebut bukan dalam rangka acara dan keperluan lainnya. Tetapi hanya ingin pergi menonton bola.
“Sekolah kami tidak ada acara perpisahan. Setahu saya, mereka mau pergi menonton pertandingan bola kaki, karena sekolah kami hari ini bertanding. Namun, dalam perjalan kejadian seperti ini,” katanya. (Pian)
