Angkasa Pura Gelar Simulasi Penyelamatan Kecelakaan Pesawat

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Angkasa Pura II (Persero)
Tanjungpinang, menggelar Simulasi penyelamatan terhadap kecelakaan
pesawat yang mendarat darurat di Bandara Raja Haji Fisabilillah
(RHF) Km 12, Rabu (3/4).

Simulasi penyelamatan kecelakaan tersebut, ketika Pesawat Camar Putih yang membawa 140 penumpang termasuk kru terbakar, lantaran mengalami masalah pada mesin 15 menit sebelum mendarat darurat di bandara sekitar pukul 11.05 WIB. Dalam insiden itu tidak ada korban jiwa. Pasalnya, Sekitar pukul 10.55 WIB, petugas Tower mendapat informasi dari pilot Camar Putih B 737-300 PK-XXX. Pesawat yang mengangkut 140 penumpang dan kru tersebut mengelami masalah pada mesin 1.

Mendapatkan laporan tersebut, petugas langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dinas Pelayanan Operasional Lalu Lintas Udara PT Angkasa Pura. Sekitar 15 menit kemudian, pesawat tersebut mendarat darurat dan berhenti sekitar 1 KM dari terminal Bandara RHF Tanjungpinang.

Terdengar ledakan keras dari mesin pesawat dan mengeluarkan api itu, membuat penumpang dan kru berlarian menyelamatkan diri keluar dari pesawat. Ledakan itu juga, membuat calon penumpang yang sedang menunggu di ruang keberangkatan panik. Sehingga petugas pertolongan kecelakaan pesawat-pemadam kebakaran (PKP-PK) langsung bergerak ke lokasi tempat medarat pesawat tersebut. Bahkan, bantuan evakuasi dan pemadam kebakaran terus berdatangan. Baik itu dari TNI-AU, TNI-AL, dan lainnya.

Sehingga, selama satu jam, api yang membakar pesawat tersebut berhasil dipadamkan dan bantuan oleh empat mobil pemadam kebaran yang tiba di lokasi. Para penumpangpun berhasil dievakuasi. Sejumlah penumpang terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat, lantaran mengalami luka bakar serius.

Peristiwa itu merupakan rangkaian simulasi pemadam kebakaran yang digelar PT Angkasa Pura II (Persero) Tanjungpinang.

General Manager PT Angkasa Pura II, Yayan Hendriyani mengakatan, kegiatan ini merupkan latihan rutinitas sebagai bentuk tanggap darurat ketika terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan. Salah satunya seperti kebakaran pesawat akibat mengalami masalah mesin.

“Kegiatan ini merupakan latihan rutin, sebagai bentuk tanggap darurat terhadap kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” tutur Yayan.

Kegiatan ini, kata dia, melibatkan sejumlah petugas kebakaran, TNI-AU, TNI-AL, Kepolisian, dan sejumlah petugas Bandara RHF Tanjungpinang, serta petugas medis bandara. Selain melatih kesigapan, juga melatih komunikasi antar pihak.

“Jika ada kejadian seperti itu, tentu akan melibatkan semua pihak, dan latihan inilah bentuk proses cara penanganannya,” ujarnya.

Alpian Tanjung

Read Previous

Gubernur Lantik Kepala BPKP Kepri

Read Next

Wagub Ajak Berantas Narkoba di Kepri