Tersinggung Celoteh Helmi, Sopir Taksi Akan Datangi DPRD

BATAM, IsuKepri.Com — Pernyataan anggota Komisi I DPRD Kota Batam yang seolah mendukung operasional taksi Blue Bird di Batam membuat sejumlah sopir taksi gerah. Menyikapi hal itu, perwakilan sopir taksi akan meminta klarifikasi dengan mendatangi kantor DPRD Kota Batam.

“Besok (Senin, 5/11/2012) kami akan mendatangi kantor DPRD Batam untuk meminta klarifikasi anggota dewan tersebut,” ungkap Allan Suharsad, Pendiri Gerakan Muda Minangkabau (Gema Minang) Kota Batam di Batam Centre, Minggu (4/11/2012).

Menurut Suharsad, taksi Batam sejak awal Batam berdiri telah memberikan kontribusi bagi pembangunan Batam, baik secara individu maupun kelompok. Mereka telah memancangkan tiang dasar pertransportasian di Batam hingga membentuk koperasi sebagai wadah resmi yang diatur pemerintah.

Namun selama ini, pemerintah tutup mata atas pembinaan bagi pertaksian di Kota Batam di bawah naungan koperasi tersebut. Padahal seharusnya, sebagai petani atau pedagang kaki limanya transportasi, pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan agar pertaksian di Batam lebih profesional.

Tidak hanya saat masuk dan mau beroperasinya taksi Blue Bird saja permasalahan pertaksian di Kota Batam bergulir. Bahkan waktu taksi berargo Silver Cab mulai beroperasi, gejolak berupa penolakan hingga aksi demo juga terjadi.

Menyikapi beroperasinya taksi berargo Silver Cab, manajemen Silver Cab sepakat hanya akan mengoperasikan 20 unit armada taksi di Kota Batam. Kesepakatan itu ditandatangani di depan pengurus pertaksian di Batam dan Walikota Batam. Tapi saat ini, secara diam-diam Silver Cab menambah armadanya tanpa tindakan dan sangsi apapun dari pemerintah.

Selain itu, dalam kesepakatan yang diambil, Walikota Batam juga berjanji untuk membuat kelompok kerja (Pokja) yang bertugas melakukan pembinaan pertaksian di Kota Batam. Dengan jangka waktu selama setahun, pokja sudah harus menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya.

“Hingga sekarang, pokja tidak pernah terbentuk dan pengingkaran yang dilakukan Silver Cab terjadi akibat adanya pembiaran dari pemerintah. Dan sekarang muncul lagi taksi Blue Bird, mengulang permasalahan yang sama yang dilakukan Walikota dengan melakukan pembodohan atas petani transportasi di Kota Batam,” jelasnya. (sec)

iwan

Read Previous

Warga Sembulang Sambut Pesantren Manbaul Huffadz

Read Next

Goro Masal, Walikota Canangkan Gerakan 4B