Arusukmono Jabat Komandan Guskamlaarmabar

BATAM, IsuKepri.Com — Mantan perwira Komando Armada Wilayah Timur (Koarmatim), Kolonel Laut (P) Arusukmono Indra Sucahyo resmi menjabat Komandan Guskamlaarmabar, menggantikan Laksamana Pertama TNI Pranyoto. Serah terima jabatan ditandai dengan upacara militer di Mako Lanal Tanjungsengkuang Batam, Kamis (9/11/2012).

Sementara pejabat lama, Lasma (TNI) Pranyoto akan menduduki jabatan baru sebagai Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlamal) II Padang. Dalam sambutannya saat memimpin upacara Sertijab, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Sadiman SE mengingatkan bahwa Danlantamal II Padang dan juga Komandan Guskamlaalrmabar yang baru punya tugas yang jauh lebih berat dari sebelumnya.

“Tugas dan tanggung jawab kedepan jauh lebih berat, karena masih banyaknya ganguan keamanan dan juga berbatasan langsung dengan negara luar,” ujar Sadiman.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara baik, ada lima tugas utama yang dititipkan. Pertama, bina dan pimpin kesatuan dengan penuh keikhlasan. Kedua, laksanakan tugas secara profesional, salah satunya dengan membangun komunikasi secara aktif dengan semua pihak.

“Laksanakan tugas secara profesional dan bangun komunikasi,” terangnya.

Tugas ketiga, yakni mengamankan yurisdiksi laut yang menjadi tanggung jawab, dan tindak tegas semua pelaku pelanggaran. Keempat, hindari sikap arogansi yang dapat meruntuhkan hubungan baik dengan semua pihak.

“Kelima atau terakhir, junjung tinggi hukum menuju terwujudnya suasana damai,” tambahnya.

Untuk dapat menjalankan amanat tersebut, pihaknya juga terus melakukan penambahan armada kapal, salah satunya untuk wilayah Barat dari Sabang hingga penghujung Kalimantan. “Kita masih terus melakukan penambahan kapal, namun inti dari upaya pengamanan adalah bukan soal kapal tapi bagaimana mengkoordinasikan pengamanan,” katanya.

Lebih lanjut lagi, Pangarmabar Laksamana Muda (TNI) Sadiman menegaskan, bahwa perairan wilayah barat yang masih rawan perompakan adalah wilayah Selat Malaka. Namun demikian ada kecenderungan terjadi penurunan.

“Perairan Selat Malaka masih rawan, tapi ada penurunan dari tahun ke tahun,” kata jendral bintang dua ini.

Sementara untuk ilegal fishing, lanjutnya, daerahnya selalu berubah-ubah, karena pada dasarnya tergantung dari kondisi banyaknya ikan. “Dimana wilayah yang lagi banyak ikan, biasanya rawan pencurian ikan,” katanya.

Dan untuk kepentingan nasional, dua hal di atas patut menjadi perhatian. Dimana banyak sekali kerugian negara yang bisa ditimbulkan dari dua hal tersebut.Untuk itu, dengan komandan yang baru, kondisi kedepan diharapkan bisa teratasi secara baik. (r/tito)

iwan

Read Previous

HMI Desak Penuntasan Hukum Penganiaya Wartawan

Read Next

Hari Pahlawan, Heningkan Cipta 60 Detik