80 Persen Penyelundupan Narkotika Melalui Air Asia

Batam (ANTARA Kepri) – Lebih dari 80 persen penyelundupan narkotika melalui udara menumpang pesawat Air Asia, karena maskapai penerbangan itu memiliki bandara sendiri yaitu  “LCCT” (Low Cost Carrier Terminal) Airport.

“Dari 21 kali penangkapan penyelundupan lewat udara, cuma dua melalui penerbangan lain. Yang lain, Air Asia,” kata Kasubdit II Narkoba Mabes Polri Kombes Pol Siswandi setelah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia di Batam, Kamis.

Ia mengatakan di Kuala Lumpur Malaysia, maskapai penerbangan Air Asia memiliki bandara sendiri yang berbeda dengan pelayanan dari maskapai penerbangan lain seperti Batavia Air dan lainnya yang lepas landas dan dan mendarat di Kuala Lumpur International Airport (KLIA).

“Tidak seperti di KLIA, pemeriksaan di LCCT relatif lebih longgar karena tidak dilengkapi sejumlah perlengkapan. Kelonggaran itulah yang dimanfaatkan oleh penyelundup narkotika untuk menerbangkan narkotika ke Indonesia,” katanya.

Selain karena pemeriksaan di “LCCT” lebih longgar, katanya, penerbangan Air Asia juga lebih banyak ke Indonesia dibandingkan dengan maskapai lain. Air Asia melayani penerbangan dari Kuala Lumpur ke berbagai daerah di Indonesia.

“Hampir seluruh penerbangannya pernah kami temui (kasus penyelundupan),” kata dia.

Senada dengan itu, Senior Assistant Commisioner Polis Diraja Malaysia, Zakaria bin Sudin, menyatakan pihaknya tidak menampik informasi tersebut.

“Kami tidak nampik, ada yang diselundupkan ke Indonesia. Datang dari Malaysia menggunakan Air Asia. Untuk itu, kami akan memperketat pengawasan di LCCT,” katanya.

Menurut dia, pengetatan itu akan dilakukan dari seluruh sisi, baik penambahan personel maupun penambahan perlengkapan. “Kami bekerja sama dengan pihak berkuasa untuk menyekat, penukaran maklumat, siapa yang datang,” kata dia.

Ia menambahkan mayoritas narkotika yang masuk ke Indonesia merupakan barang transit dari negara lain, bukan produksi Malaysia, meski pihaknya pernah menemukan pabrik narkotika di Malaysia.

Admin Isu Kepri

Read Previous

Review O Honem do Futuro aka The Man From Future (Brazil)

Read Next

Dahlan Punya Akun Twitter