BKKBN Kepri Resmikan PKBRS Swasta

BATAM, IsuKepri.Com — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri meresmikan pusat Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) swasta di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, Jumat (6/7/2012). Peresmian ini sebagai upaya BKKBN dalam meningkatkan pelayanan KB ke masyarakat secara gratis.

“Klinik KB ini dapat dimanfaatkan masyarakat, terutama yang kurang mampu dan tidak memiliki asuransi apapun,” ujar Kepala BKKBN Provinsi Kepri, Sunarto.

Sunarto menjelaskan, PKBRS swasta pertama ini merupakan hasil kerjasama BKKBN Provinsi Kepri dan RSBK Batam. BKKBN menyediakan peralatan kontrasepsi dan pelatihan, sedangkan RSBK Batam menyediakan tempat dan tenaga medis.

Hari pertama pelayanan PKBRS, langsung diserbu masyarakat yang ingin menjadi konseptor KB. Sejumlah tenaga medis pun sibuk melayani dan memberikan sosialisasi ke calon konseptor KB baru.

Melalui klinik-klinik PKBRS, diharapkan akan semakin meningkatkan angka konseptor KB di Provinsi Kepri. Baik dengan alat kontrasepsi implant, IUD (KB dalam rahim/spiral), metode operasi pria (MOP/steril pria/vasektomi) dan metode operasi wanita (MOW/tubektomi).

“Semoga kehadiran klinik PKBRS di RSBK Batam bisa diikuti rumah sakit swasta lainnya,” kata Sunarto.

Deputi Pelatihan dan Pengembangan (Latbang) BKKBN Pusat, Kasmi Yati menyambut baik pembukaan klinik PKBRS pertama di Batam. Klinik PKBRS merupakan program yang tengah digalakkan BKKBN, baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta.

Dalam program ini, juga diikuti dengan peningkatan kemampuan serta ketrampilan sumber daya manusia (SDM). Seperti dokter dan bidan, melalui pelatihan yang dilaksanakan BKKBN bekerjasama dengan rumah sakit ataupun perusahaan.

“Keberhasilan program KB akan semakin mudah diwujudkan dengan adanya kerjasama lintas sektor,” katanya.

Menurut Kasmi Yati, pelatihan terhadap bidan dan dokter dilakukan berdasarkan laporan BKKBN tiap provinsi. Dari laporan tersebut, BKKBN akan memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran.

“Sampai kini, masih sekitar 8 ribu dari 80 ribu bidan di Indonesia belum mendapatkan pelatihan,” ungkapnya. (eki)

iwan

Read Previous

Gafatar Kepri : Kembangkan Sayap di Kepri

Read Next

Apa Hasil SNMPTN 2012 Anda Berhasil?