Batam, IsuKepri.com – Selama dua hari terakhir ini, langit Kota Batam menjadi lintasan penerbangan pesawat tempur milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) yang berjenis Sukhoi. Penerbangan empat unit pesawat Sukhoi buatan Rusia ini juga, dipimpin oleh Letnan Penerbangan David Y Tamboto.
Letnan Penerbangan ini juga merupakan pria kelahiran Manado pada 9 Desember 1974 silam. Usai latihan, Letnan Penerbang David menceritakan pengalaman hidupnya kepada media ini di Bandara Hang Nadim Batam, pada Rabu, (29/10).
“Saya berasal dari keluarga miskin yang tidak punya apa – apa. Dari kemiskinan itulah saya punya cita – cita dan mimpi ingin mengubah hidup saya,” ucap David.
Perwira yang berwibawa dalam membawahi anak buahnya ini adalah seorang suami dari Venny Kasenda dan ayah dari Afour Tamboto, Alfafour J Tamboto serta Kravisaya Davni Tamboto ini mengaku, sebelum dirinya menjadi anggota TNI AU, sejak dari kecil ia sudah bercita – cita menjadi seorang pilot.
Sejak kecil, cita – cita saya memang ingin jadi seorang pilot, katanya.
Ia juga mengatakan, terbang itu adalah suatu hal yang aneh dan ia ingin tahu seperti apa rasanya dan hal tersebutlah alasannya dan motivasinya untuk menjadi seorang pilot.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Umum (SMU) 1 Manado, David langsung masuk AKABRI Udara pada tahun 1993. Selama 3,5 tahun dan pada tahun 1996 ia lulus dari Angkatan Udara tersebut.
“Waktu itu sebanyak 35 orang yang mengikuti untuk masuk menjadi siswa penerbangan di Madiun,” lanjut David.
Sebelum menjabat sebagai Komandan Skuadron 11, David adalah pilot pesawat F16, kemudian pilot pesawat A 4 SKYHAWK Sultan Hasanuddin.
Walau begitu banyak pengalaman yang sudah dilalui oleh David, dan ilmu penerbangan di Rusia selama 4 bulan pada tahun 2008 yang diikutinya, David masih merasakan aneh saat terbang melintasi kawasan baru.
“Dari dulu hingga sekarang saya masih merasa aneh kalau terbang, apalagi melintasi kawasan – kawasan baru,” paparnya. (SUTIADI MARTONO)
