Memotret Perbatasan, KMP Gelar Seminar Kebangsaan Di Telok Sebong

Bintan – Komunitas Merah Putih (KMP) Kepulauan Riau mengelar seminar kebangsaan di Telok Sebong, Kabupaten Bintan, Selasa (3/2). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Comunity Center, Tri Buana, Simpang Lagoi. Suprapto, Ketua Umum KMP Kepri, mengatakan kegiatan tersebut untuk memupuk semangat nasionalisme serta memotret kondisi perbatasan di Bintan.

“Sebagai beranda NKRI, perbatasan harus mendapatkan perhatian serius dari semua sektor. Menjaga perbatasan bukan tugas angkatan laut atau Badan Pengelola Perbatasan (BPP) saja, namun semua masyarakat wajib mengambil peran, ” katanya saat memberikan sambutan.

Suprapto menambahkan bahwa pembangunan perbatasan tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah pusat saja, namun keberadaan perbatasan juga harus dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah.

“Dukungan sumber daya manusia yang handal, maka pengelolaan perbatasan harus dimaksimalkan,” katanya.

Selama 3 tahun, KMP telah menjelajahi hampir semua pulau-pulau di perbatasan Kepri. Banyak kondisi perbatasan yang masih perlu mendapatkans entuhan dari pemerintah, seperti penerangan, jalan, air bersih dan kesehatan. Selain itu, pendidikan didaerah perbatasan juga perlu ditingkatkan.

“KMP telah menerbitkan sebuah buku tentang merah putih di perbatasan Kepri, buku tersebut merupakan potret harapan dan keinginan masyarakat yang dirangkum saat KMP melaksanakan seminar dan dialog di perbatasan,” ujar Suprapto.

Kegiatan yang mengambil tema “‘Optimalisasi Peran Masyarakat Pesisir Perbatasan dalam Menjaga Wilayah Laut Indonesia Sebagai Garda Terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia”‘ dihadiri narasumber dari berbagai lintas instansi. Diantaranya dari Kapten Fredy Hutahalu, dari Lantamal IV Tanjungpinang, Suwarsono, Kepala Bagian Pengelola Perbatasan Kabupaten Bintan, Suyito, Dosen Stisipol Raja Ali Haji Tanjungpinang dan Sugianto, Praktisi Entreprenur.

Camat Telok Sebong, yang diwakili oleh Sekcam, Kambarudin memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan seminar kebangsaan.

“Sudah jarang organisasi kepemudaan yang peduli terhadap kegiatan-kegiatan sosial seperti ini, padahal kegiatan ini sangat positif untuk memupuk semangat nasionalisme bagi generasi muda, ” katanya.

Fredy Hutagalu, yang mewakili Lantamal IV Tanjungpinang menyebut bahwa hal yang perlu dipupuk bagi masyarakat perbatasan adalah semangat nasionalisme yang tinggi. Ia juga mengatakan bahwa masyarakat pesisir di perbatasan merupakan komponen cadangan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.

“masyarakat adalah komponen cadangan yang sewaktu-waktu dapat digunakan dan dipersenjatai untuk menjaga keutuhan NKRI, ” kata Fredy.

Sedangkan Suwarsono, Kepala Bagian Pengelola Perbatasan Bintan memaparkan tentang infrastruktur serta potensi yang ada diperbatasan Kabupaten Bintan.

“ada 4 negara yang berbatasan dengan Kabupaten Bintan, diantaranya Vietnam, Malaysia, Filipina dan Singapura. Keempatnya memiliki potensi peluang dan ancaman, ” katanya.

Suwarsono mengatakan saat ini, pememrintah Kabupaten Bintan sedang giat membangun infrastruktur terutama pembenahan jalan. Sedangkan Suyito, yang mewakili kalangan akademisi memaparkan tentang peredaran mata uang asing diperbatasan.

“peredaran mata uang asing di perbatasan memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya penggunaan mata uang asing diperbatasan dapat mempermudah transaksi pada masyarakat, salahsatunya yang bterjadi di perbatasan Kalimatan dan Serwak, sedangkan sisi negatifnya mata uang rupiah akan semakin melemah,” katanya.

Kegiatan seminar kebangsaan tersebut, diikuti lebih dari 200 pelajar SMA dan SMK di Bintan. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Camat Bintan Timur. KMP juga menyerahkan bantuan kepada sekolah berupa 4 unit printer

suprapto

Read Previous

IndiHome NBL Indonesia Seri V Digelar di Batam

Read Next

Disperindag dan DPRD Pantau Buah Apel Berbakteri di Tanjungpinang