Petani Bakar Hutan, Kabut Asap Ancam Kesehatan Warga

Bintan, Isukepri.com – Petani Bintan manfaatkan cuaca panas untuk membakar hutan guna membuka lahan yang diperuntukan sebagai ladang. Pembakaran hutan tersebiut mengakibatkan polusi udara, pasalnya pembakaran dilakukan disepanjang jalan lintas barat, mulai dari desa Kuala Sempang hingga Batu 16 desa Toapaya yang mengganggu aktifitas dan mengancam kesehatan warga.

Tak hanya warga, pengguna jalan juga mendapatkan dampak negatif dari pembakaran ini. pengguna jalan terpaksa harus menghirup kabut asap, dan menahan rasa pedih pada mata. Bahkan akibat gas monoksida dan pertikulat yang dihirup tersebut mengakibatkan radang tenggorokan.

Sariman, salah seorang warga Ekang Anculai mengeluhkan kondisi lingkungan akibat pembakaran hutan dengan sengaja. Dirinya mengakui  tidak turunnya hujan di Bintan selama tiga pekan terakhir ini dimanfaatkan oleh para petani untuk membuka lahan dengan membakar rumput guna membuka ladang pertanian sekaligus mengambil kayu bakar dari hasil bakaran.
Membuka lahan sebagai ladang pertanoan dengan cara membakar hutan memang tidak memakan biaya dan hemat energi.

“Memang biayanya murah, karena tidak perlu mengeluarkan energi dan membayar tenaga kerja untuk menebas hutan dan rumput. Tetapi kan kalau kabut asap begini merugikan warga dan pengendara,” keluh Sariman, Senin (27/1).

“Keluarga saya hampir semuanya juga batuk-batuk dan tenggorokan gatal, akibat kabut asap ini,” tambahnya lagi.

Sementara itu, Erwinsyah Dokter praktek Puskesmas Tanjunguban mengatakan kabut asap yang ditimbulkan dari pembakaran hutan tersebut mengancam kesehatan warga setempat dan para pengendara.

“Disamping mengganggu jarak pandang mata, kabut asap yang ditimbulkan juga dapat mengancam  kesehatan semua orang karena gas monoksida dan pertikulat yang muncul dapat mengganggu kesehatan semua orang baik yang sakit maupun yang sehat melalui sistem pernapasannya,” jelas Erwinsyah.

Masih kata Erwinsyah, Kabut asap bisa menyebabkan iritasi pada mata, menganggu pernapasan terutama hidung  dan tenggorokan bahkan dapat menyebabkan reaksi alergi dan peradangan dan mungkin infeksi.

“Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akan mudah terjadi. Dan kabut asap juga dapat memperburuk asma dan penyakit paru-paru kronis lain,” terangnya. (CR12)

suprapto

Read Previous

Jelang Imlek, Penjualan Kembang Api Meningkat

Read Next

Dewan Minta Tempat Pratek Judi Gelper Ditutup