IHK Kepri Juni 2013 Naik 0,71 Persen

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang Juni 2013 naik sebesar 0,71persn.

“Bila dibanding pada Bulan Mei 2013, yakni 137,79 persen menjadi 138,77 pada bulan Juni 2013 atau terjadi inflasi sebesar 0,71 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Kepri, Dumangar Hutauruk, Senin (1/7).

Kenaikan IHK Juni 2013 ini menurut Dumangar, terjadinya perubahan harga pada 72 komoditi kebutuhan masyarakat yang menjadi pemicu terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang pada Juni 2013.

“Dimana sebanyak 56 komoditi/ jasa diantaranya mengalami kenaikan harga/ tarif, antara lain, bensin, cabe merah, kue basah, tomat sayur, rokok kretek, udang basah, mie kering instant, rokok kretek filter, jeruk, beras, cabe rawit, tomat buah, kacang panjang, kue kering, semangka, daging ayam ras, daging sapi, ikan selar dan solar,” katanya.

Sebaliknya, 16 komoditi lainnya, sambung dia, justru mengalami penurunan harga atau tarif. Antara lain, shampo, pipa paralon, apel, besi beton, kulkas/ lemari es, vcd/ dvd player, gula pasir, ikan kakap merah, ikan tenggiri, ikan belanak, cumi-cumi, emas perhiasan, ikan tongkol, bawang merah, bawang putih, dan sotong.

Kemudian bila melihat laju inflasi tahun kalender (Januari – Juni) 2013 di Kota Tanjungpinang, kata dia, tercatat sebesar 2,83 persen, jauh lebih tinggi dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 0,71 persen.

Sedangkan laju inflasi “‘year on year”‘ (Juni 2013 dibanding dengan Juni 2012) di Kota Tanjungpinang sebesar 6,11 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,37 persen.
Sementara dari 16 kota IHK di Sumatera, katanya, tercatat keseluruhan kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,96 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,70 persen.

Selanjutnya bila dilihat dari 66 kota IHK di Indonesia, tercatat 65 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi juga terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,96 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,11 persen.

“Sebaliknya hanya 1 kota IHK saja yang mengalami deflasi, yaitu, di Kota Ambon sebesar 0,15 persen. Sedangkan Kota Tanjungpinang menempati peringkat ke 50 dari 65 kota IHK di Indonesia yang mengalami inflasi, “ujar Kepala BPS Kepri ini.

Sementara, melihat menurut kelompok pengeluaran, dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang Juni 2013, katanya, tercatat 5 (lima) kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 0,50 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,81 persen.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,43 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,86 persen. “Sebaliknya, kelompok sandang mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,37 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga indeks turun sebesar 0,27 persen,” katanya. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

HUT Bhayangkara, Polres Tanjungpinang Bagikan Hadiah

Read Next

DKP : Bududaya Bawal Bintan Terus Digalakkan