Tanjungpinang, IsuKepri.com – Sebagian penonton memilih bubar sebelum acara Parade Tarian Daerah Provinsi Kepri yang dilaksanakan didepan Gedung Daerah (18/5) selesai lantaran, seluruh penonton yang berasal dari dalam dan luar Kepri tidak mendapatkan tempat bahkan dibiarkan berdiri dan duduk beralaskan tanah kecuali mereka yang mewakili setiap kabupaten/ kota dalam persembahan tarian dan para petinggi daerah.
“Sebenarnya kegiatan ini bagus, tapi tak tahan berdiri menyaksikannya, terus apa yang kita harapkan tidak tercapai, karena acara ini seharusnya disaksikan langsung kepada seluruh generasi muda, supaya tau kebudayaan Kepulauan Riau,” kata seorang warga Pancur, Zulkifli, Sabtu (18/5).
Acara yang juga dimeriahkan oleh tarian salah satu negara tetangga dari Singapura dan tujuh kabupaten/ kota di Provinsi Kepri tersebut, sambung Zulkifli, pada kenyataannya tidak bisa memberikan kepuasan kepada penonton, khususnya para generasi muda yang mayoritas adalah remaja.
“Bisa kita saksikan kebanyakan yang menonton adalah kalangan dewasa dan orang tua, sementara para remaja, anak-anak kita yang duduk dibangku sekolah tidak dapat menyaksikan, lihat saja ada anak yang sampai memanjat pondasi pagar untuk menonton,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan warga Bintan, Rahman dari kontruksi panggungnya dinilai masih kurang, karena bagi penonton yang memiliki postur badan yang rendah, tidak bisa menyaksikan parade tarian tersebut.
“Di belakang ini, susah mau lihat pertunjukan didepan sana, karena panggungnya rendah, kita hanya mendengar suara musiknya dan melihat tariannya dari infokus tanpa bisa melihat langsung,” ujar Rahman. (Saud)
