Sekolah Peradaban, Sarana Membangun Bangsa

BATAM, IsuKepri.Com — Lembaga Swadaya Masarakat (LSM) Sejahtera Center dan Madani Movement mengelenggarakan workshop bela negara dan launching sekolah peradaban. Kegiatan dilaksanakan di Pusat Informasi Haji (PIH) Batam Center, Kamis (15/11/2012) dalam rangka membangun karakter pemuda yang beretika serta memiliki jati diri nasionalis.

Sekitar 80 aktifis dari berbagai kampus di Batam hadir dalam workshop bertemakan “Antara Kenyataan dan Harapan” ini. Dengan menghadirkan tiga narasumber yang memiliki latar belakang aktifis kampus ditahun 1998 an dan di 2000-an terkemukan di Jakarta dan Solo. Selain memberikan pemahaman bela negara, mereka juga berbagi pengalaman dan ilmu dalam acara ini.

Kepala Bidang Hukum dan Kebijakan LSM Madani Movement, Agus Purwanto menyampaikan, tujuan dari acara ini guna membangun karakter pemuda yang memiliki moral etika dan rasa nasionalis yang selalu tertanam di dalam hati mereka. Sehingga akan terbentuk para pemuda yang memiliki jiwa kritis terhadap permasalahan yang terjadi dimasyarakat dan juga progresif.

“Jadi tidak hanya berkoar-koar dan menuntut dijalanan terhadapat permasalahan yang ada dimasyarakat, tapi para pemuda yang diharapkan nantinya juga mampu memberikan solusi pemecahan yang tengah dihadapi,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaunching Sekolah Peradaban yang bisa diikuti seluruh aktifis yang ada di Batam. Sekolah ini merupakan salah satu sarana bagi pemuda untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik dan beribawa.

“Sekolah peradaban ini tidak jauh berbeda dengan sekolah kebanyakan dengan sistem pengajaran dan mentor tentunya. Untuk pertemuanya akan diselenggarakan secara rutin setiap sebulan sekali dan para aktifis yang tergabung akan dibekali sejumlah pengetahuan serta kajian terkait problematika terkini yang terjadi di masarakat,” jelasnya.

Salah satu perserta yang hadir, Purnama yang merupakan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Batam menyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik dengan kegiatan-kegiatan seperti ini. Karena seorang aktifis kampus, untuk meningkatkan kepekaannya terhadap permasalahan dimasyarakat juga diperlukan diskusi-diskusi yang berkesinambungan.

“Seorang aktifis bukan saja pandai berbicara dan mengkritik orang lain, tapi juga harus bisa memberikan solusi,” terangnya. (jua)

iwan

Read Previous

Membangun Sinergitas Gerakan Pemuda di Tengah Terpaan Pragmatisme Kepentingan

Read Next

Mahfud MD Diusung sebagai Calon Ketua KAHMI