Iskandarsyah : Pemuda Perbatasan Perlu Pendidikan Karakter dan Nasionalisme

Tanjungpinang, Isukepri.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau Iskandarsyah mengatakan pemerintah harus memperkuat pendidikan karakter dan deradikalisasi untuk mencegah aksi teror yang dilakukan remaja, sebagaimana yang terjadi di Solo.

“Coba bayangkan, ternyata dua orang yang  diindikasi sebagai  teroris yang ditembak oleh pihak kepolisian adalah remaja berumur 19 tahun. Peristiwa yang sama rentan terjadi di Kepulauan Riau, karena wilayah itu strategis, berhadapan dengan Singapura, Vietnam dan  Kamboja,” ungkapnya yang diusung Partai Keadilan Sejahtera, di Tanjungpinang, Minggu.

Ia mengemukakan peristiwa penembakan di Solo yang memakan korban baik polisi maupun dua orang teroris  di Solo, memerlukan perhatian masyarakat maupun pemerintahan daerah.

Terlepas peristiwa itu sebagai tindakan teror atau kriminal murni yang terorganisir, fenomena yang bisa dilihat adalah pelaku masih berusia muda terlibat dalam aksi yang tergolong radikal.

“Dengan peristiwa itu, muncul pertanyaan bagaimana generasi kita ke depan jika hal itu tidak ditangani dan dicegah secara benar,” katanya.

Pemerintah harus mengantisipasi agar peristiwa berdarah di Solo tidak terjadi di Kepri. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memperkuat pendidikan karakter dan deradikalisasi.

“Negara dan pemerintah daerah harus segera melakukan antisipasi untuk menyiapkan generasi muda yang unggul sebagai penerus bangsa ke depan,” ucapnya.

Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan tindakan radikal dilakukan oleh remaja. Mental dan pengetahuan yang tidak cukup mendorong remaja mudah dipengaruhi untuk melakukan aksi teror.

“Kami berharap sekolah tidak hanya sekadar memberi pendidikan yang sifatnya keilmuan umum, tetapi generasi muda harus mendapatkan pengetahuan bagaimana mengenal diri sendiri, mengenal kasih sayang, cita-cita dan mengenal eksistensi keberadaan di masyarakat,” ungkapnya.

Salah satu dinas yang bertanggung jawab untuk membangun kualiatas karakter dan keilmuan generasi muda ke depan adalah Dinas Pendidikan. Wajar jika Dinas Pendidikan ikut bertanggung jawab memerangi terorisme dan menciptakan generasi muda yang unggul, karena memiliki anggaran yang besar.

“Silakan dinas pendidikan membuat program-program yang berkualitas dan bermanfaat, jangan asal-asalan. Selama ini dinas itu lebih banyak mengurusi proyek fisik dan kelulusan siswa daripada mengurusi bagaimana anak yang lulus dari sekolah punya ilmu dan keahlian ditambah karakter yang baik,” katanya. (Antara)

suprapto

Read Previous

Aktifis FPLAK Kota Batam, Demo Tunggal di Bandara Hang Nadim

Read Next

Pemko Batam Buka Lomba Sampan Layar