Tanjungpinang, Isukepri.com – Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri dinilai tidak maksimal, karena belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang secara menyeluruh.
“Sebagian warga Tanjungpinang butuh air bersih dari PDAM Tirta Kepri, karena air dari sumur rumah mereka mengandung bauksit. Tetapi PDAM Tirta Kepri hanya mampu melayani sebagian warga Tanjungpinang,” kata Ketua Komunitas Bakti Bangsa Tanjungpinang, Wahyu Dwi Hidayat, Selasa.
Sejak bulan lalu, kata dia, sebagian warga Tanjungpinang yang belum mendapat air dari PDAM Tirta Kepri kesulitan mendapatkan air bersih, karena air yang bersumber dari sumur rumah mereka mengering. Padahal sumber air tanah itu hanya dapat dipergunakan selain untuk minum, karena mengandung bauksit.
“Otomatis beban warga semakin berat, karena suka atau tidak suka harus membeli air untuk kebutuhan di rumahnya,” ujarnya yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Hal senada dikatakan Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Tanjungpinang, Askarmin Harun. Ia menambahkan, permasalahan air di Tanjungpinang sudah lama terjadi, namun PDAM Tirta Kepri tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
PDAM Tirta Kepri juga belum mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya.
“Permasalahannya bukan hanya pada belum meratanya distribusi air ke rumah warga, melainkan juga pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Banyak warga yang mengeluh karena air kotor didistribusikan ke rumah warga,” katanya.
Askarmin mengatakan, permasalahan air tidak dapat dibiarkan oleh pemerintah, karena itu menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka berpotensi menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
“Kami mengimbau pemerintah untuk mengevaluasi kinerja direksi PDAM Tirta Kepri agar anggaran yang dialokasikan tidak mubazir. Ada yang aneh dengan kinerja PDAM Tirta Kepri, karena miliaran rupiah anggaran daerah yang dikelola setiap tahun tidak mengubah kinerjanya,” katanya. (Ant/Slk)
