Sekarang ini kita dihadapkan pada era Media Sosial, perkembangan jejaring social memang semakin pesat. Mulai dari Frienster yang dulu sempat menjadi primadona, dilanjutkan dengan kehadiran Facebook yang semakin mendominasi, begitu juga situs mikro bloging yang menggemaskan twitter.
Pengguna social media juga sangatlah besar dan Indonesia merupakan salah satu negara pengguna social media terbesar di dunia khususnya untuk facebook dan twitter.
“Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Komunikasi dan Informatika, total ada 43,06 juta orang yang menggunakan situs jejaring sosial Facebook. Sekarang tertinggi ketiga di dunia,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Aswin Sasongko di Surabaya
Melihat pangsa pasar jejaring sosial yang begitu besar di Indonesia, sekelompok anak muda kreatif Indonesia terdorong untuk membangun sebuah social media baru di Indonesia. Sebuah social media yang memiliki konsep saling tolong menolong dan tidak hanya sekedar update status atau unggah foto, melainkan social media yang benar-benar positif.
Centeng.me merupakan sebuah jejaring sosial buah karya anak-anak kreatif Indonesia. Layanan jejaring sosial ini, mirip dengan Yahoo! Answers yang bisa digunakan untuk meminta bantuan atau membantu pengguna lain. Perbedaannya, pengguna Centeng dapat mengumpulkan poin dengan membantu pengguna lain.
Saat daftar akun baru, Anda akan mendapatkan 50 poin sebagai modal awal berinteraksi dengan menggunakan Centeng. Poin ini dapat digunakan untuk meminta bantuan kepada pengguna lain dengan memberikan hadiah sejumlah minimal 20 poin. Pengguna biasa ini, dapat menambah poinnya dengan mengerjakan job dari pengguna lain.
Job yang diposting di Centeng, terdiri dari 2 jenis, yaitu brain dan muscle. Brain, artinya merupakan bagian yang mirip Yahoo! Answers. Penggunanya dapat memberikan pertanyaan yang akan dijawab oleh pengguna lain. Sedangkan muscle, lebih merupakan permintaan untuk membantu untuk delivery barang, bantu pindah rumah, dan lain-lain.
Saat ini, poin tersebut belum dapat digunakan selain sebagai modal untuk berinteraksi. Namun, Centeng mengatakan bahwa suatu hari nanti, poin tersebut dapat diuangkan.
