KPK Telusuri Jejak Neneng ke Hotel Batam Centre

BATAM, IsuKepri.Com — Diduga sebagai tempat menginap Neneng Sri Wahyuni selama di Batam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Hotel Batam Centre, Kamis (14/6/2012) siang. Neneng Sri Wahyuni merupakan buron kasus korupsi pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kemenakertrans dan telah ditangkap di Jakarta, Rabu (13/6/2012) lalu serta ditahan di Rutan KPK.

Sebanyak dua orang petugas KPK didampingi satu anggota Polresta Barelang mendatangi Hotel di Komplek Raflesia City nomor 6-9 Batam Centre itu sekitar pukul 16.00 WIB. Selama dua jam, petugas berada di Hotel Bintang Tiga yang jaraknya hanya sekitar lima menit dari pelabuhan internasional Batam Centre. Dengan tarif menginap mulai dari Rp386 ribu hingga Rp462 ribu per malam.

“Sejak pagi kami sudah mendapat informasi kedatangan petugas KPK untuk menyelidiki dugaan Neneng menginap di sini,” kata General Manajer Hotel Batam Centre, Rizal yang membenarkan kedatangan dua petugas KPK.

Rizal menyebutkan, sejumlah data dan keterangan telah diberikan kepada petugas KPK. Termasuk data rekap tamu hotel yang masuk pada Selasa (12/6/2012) lalu dan rekaman kamera pengintai (CCTV). Namun, dari data tersebut tidak ada tamu atas nama Neneng Sri Wahyuni, istri M. Nazaruddin tersebut.

Sementara berdasarkan rekaman CCTV di pelabuhan Batam, Neneng tercatat datang pukul pada Selasa (12/6/2012) pukul 18.06 WIB dari Johar Baru, Malaysia. Neneng menumpang kapal Indo Mas-3 bersama dua orang WN Malaysia, Mohamad Hasan Bin Khusi dan R Azmi Bin Muhamad Yuso serta satu orang perempuan, pembantunya.

Neneng Sri Wahyuni menggunakan nama Nadia saat naik kapal feri dari Malaysia ke Batam, Kepulauan Riau. Dia juga menggunakan penutup wajah dan kerudung.

Dari rekaman itu, Neneng terlihat menggunakan kerudung cokelat dan berbaju gamis gelap. Wanita muda berkacamata itu juga memakai masker putih untuk menutupi wajahnya dan menenteng tas di sampingnya.

Sumber di Pelabuhan Batam menuturkan, Neneng tiba di Pelabuhan Batam bersama rekan-rekannya. Ia sempat menginap satu malam di salah satu hotel di Batam, sebelum akhirnya terbang ke Jakarta.

Neneng juga memakai nama samaran Nadia saat terbang dari Batam ke Jakarta menggunakan pesawat Citilink, Rabu (13/6/2012) sekitar pukul 08.45 WIB. Neneng pun sempat terekam CCTV di Bandara Hang Nadim, Batam mengenakan cadar dan kerudung.

“CCTV sudah diserahkan ke petugas KPK,” kata Humas Bandara Hang Nadim, Dendi Gustinandar.

Proses masuknya Neneng Sri Wahyuni dari Malaysia ke Batam, Indonesia, hingga kini masih misteri. Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1A Batam Adang Hidayat mengaku sedang menelusuri kemungkinan istri terdakwa kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin menggunakan identitas palsu saat menyusup ke Batam.

“Kita telah melakukan pengecekan data manifes kedatangan penumpang di seluruh pelabuhan dan pintu masuk penumpang dari Malaysia,” katanya.

Namun, kata Adang, tidak ditemukan penumpang atas nama Neneng Wahyuni. Hanya  dua warga Malaysia, R Azmi Muhammad Yusof dan M Hasan bin Khusi memang masuk ke Batam melalui pelabuhan Batam Centre sekitar pukul 20.00 WIB. Kedatangan mereka ke Batam, dengan menumpang kapal Indomas dari pelabuhan Situlang Laut Malaysia dengan tujuan Batam. (eki)

iwan

Read Previous

Pendapatan Jasa Labuh dan Tambat Lebihi Target

Read Next

Trailer Resmi Resident Evil 5 : Retribution