Koperasi Karyawan PT Sumitomo, Mudahkan Karyawan Untuk Belanja

Koperasi Karyawan sudah menyebar di setiap perusahaan besar di kawasan industri yang ada di Batam. Termasuk PT Sumitomo yang sejak tahun 2004 mendapatkan izin koperasi dari Dinas Perdagangan dan perindustrian Kota Batam.

Dari pengakuan Supervisor Koperasi PT Sumitomo, Memed bahwa koperasi yang dikelolanya sudah berjalan mulai tahun 1997 dan saat itu belum banyak Perusahaan yang mengizinkan untuk membuka koperasi di lokasi perusahaan.

Tujuan awal membangun koperasi ingin mempermudah karyawan berbelanja. Maka pihak perusahaan pun memberikan izin dan menghibahkan anggaran Rp 25 Juta untuk modal awal koperasi menjalankan usaha.

Dalam PT tidak ada kantin dan karyawan yang mau belanja makana harus ke pujasera, ungkap Memed saat dijumpai di supemarket Koperasi PT Sumitomo di Kawasan Industri Batamindo Mukakuning, Sabtu (15/8).

Sambung Memed, bila karyawan pergi belanja ke pujasera yang ada di kawasan batamindo tersebut, membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan waktu untuk istirahat pagi hanya 10 menit dan untuk istirahat, salat, makan siang, karyawan dikasih waktu 50 menit.

Tentu waktu itu tidak cukup untuk kemana-mana. Apalagi ke pujasera, pasti membutuhkan tenaga, waktu. Jadi, kapan istirahanya, papar dia sambil memperlihatkan pada reporter Sinarbatam.com lokasi supermaket Koperasinya di lantai dua PT. Sumitomo, Mukakuning, Sei Beduk.

Semangat kerja sama pengurus dan dibantu oleh pihak perusahaan, koperasi karyawan PT Sumitomo terus berkembang dan sekarang sudah memiliki minirmarket dan empat karyawan.

Dalam minimarket berbagai jenis makanan dan muniman serta alat yang dibutuhkan karyawan tersedia dan sudah memiliki empat unit komputer untuk transaksi jual-beli.

Alhadulillah, sekarang sudah menggunakan sistem komputerisasi dalam transaksi, jadi mudah dan cepat melayani karyawan yang membeli, sukur dia.

Kata Memed, karyawan di PT Sumitomo mencapai 1600 orang dan saat jam istirahat karyawan tersebut menyerbu minimarket untuk belanja makana dan minuman, awalnya kewalahan melayani, namun setela ada sistem bembayaran dengan komputerisasi semua berjalan dengan lancar.

Menurut Memed dalam sehari omset penjualan mencapai puluhan juta rupia dan sebual omsetnya bisa mencapai Rp 250 juta. Selain itu uang koperasi terus diputar dengan program jasa simpan-pinjam, pembanyaran kredit kendaraan, pembayaran air, listrik, rumah dan jasa  pembelian tiket pesawat.

Koperasi dengan nama lengkap Koperasi Karyawan Sumitomo Bahagia Insani itu sudah memiliki 800 anggota dan pada bulan Juli 2015 mendapat penghargaan sebagai koperasi berperestasi jenis koperasi konsumen dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menegah Indonesia.

Dalam mengembangkan usaha, Memed tidak merasa ada kendala yang berat dan kedepan koperasi tersebut ingin membuka cabang di tempat lain dan merencakan membeli mobil untuk diretal, khusunya dirental oleh Pihak PT Sumitomo.

Memed yang sudah lama berkerja di koperasi terebut sudah sering mengikuti kegitan dan pelatihan dari pemerintah  khusunya dai Dinas Koperasi dan UKM Kota Batam dan Provinsi Kepri. Namun belum perna dibantu dengan uang tunai atau berupa fasilitas. Kami merasa sudah mandiri. Jadi tidak perlu meminta bantuan dari pemeritah. Tapi, bila memang mebutuhkan bantuan dari pemerintah, pengurus pasti rapat dulu, ujar dia.

Ketua satu bidang Wiserda koperasi karyawan Sumitomo, Samyono menambahkan bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU) dari tahun lalu mencapai Rp 200 juta dan ada beberapa anggota yang mendapat belasan juta dari dana SHU.

Ketua dua bidang simpan-pinjam, Asmuin memaparkan dalam pembayaran uang wajib dan iuran pokok serta pembayaran utang lasung dipotong dari gaji bulanan. Selama ini belum ada bermasalah dan pengurus pompak dan sepakat mengikuti rencana yang sudah ditentukan, terang dia.

suprapto

Read Previous

Peringati Hari Lahir, PMII Gelar Silaturahmi Alumni

Read Next

Nur Saodah Khazalik Ajak PMII Jalin Silaturahim