Dahlan: Masalah Mindland Dan Hinterland Perlu Dicarikan Solusi

Batam, IsuKepri.com – Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, untuk tahun ini(2015) Batam masih dihadapkan pada berbagai isu dan permasalahan yang menuntut pencarian solusi secara bersama – sama. Permasalahan tersebut dikelompokannya dalam tiga pokok yaitu permasalahan mainland, hinterland dan lainnya(gabungan permasalahan yang dinilai perlu mendapatkan perhatian).

” Untuk permasalahan mainland meliputi masalah jalanan yang rusak, buruknya drainase, kebersihan, penyediaan transportasi, dan penyediaan rumah yang murah dan representatif,” ujar Dahlan belum lama ini.

‎Dikatakannya bahwa, untuk permasalahan jalan, dari 1.098,38 Km jalan di Batam, ada sekitar 94,01 Km dalam kondisi rusak dan 126,18 Km dalam kondisi yang rusak berat.

” Untuk permasalahan drainase, saat ini di kota Batam terdapat 37 lokasi titik banjir yang tersebar dibeberapa lokasi kecamatan. Peran serta masyarakat diperlukan disini, untuk bersama – sama menjaga saluran drainase agar tidak tersumbat,” ucapnya.

Sementara itu, untuk permasalahan penyediaan rumah murah, Dahlan mengatakan, kebutuhan rumah susun(rusun) di Kota Batam adalah 756 twin blok. Saat ini telah terbangun sebanyak 76 twin blok.

‎” Nah, untuk permasalahan Hinterland meliputi, minimnya sarana infrastruktur dan aksesibilitas berupa transportasi laut untuk akses penduduk dan barang, yang kedua yaitu penyediaan listrik yang memadai yang mampu melayani masyarakat hinterland selama 24 jam, dan permasalahan hinterland terakhir adalah penyediaan jaringan air bersih bagi masyarakat,” tambahnya.

‎Dikatakannya, Pemerintah Kota Batam telah melaksanakan program interkoneksi air bersih antara pulau, pembangunan sumber air baku(embung) tadah hujan serta suplai air bersih antar pulau dengan boat air.

‎” Disamping permasalahan mindland dan hinterland, permasalahan lainnya yang dianggap, juga perlu mendapat perhatian antara lain adalah peningkatan daya saing Kota Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas,” lanjutnya.

Tambahnya lagi, pengelolaan kawasan Rempang, Galang, dan Galang Baru serta implementasi untuk kawasan hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis terutama setelah keluarnya Surat Keputusan(SK) menteri lingkungan hidup dan kehutanan RI Nomor 76/MENLHK-II/2015, mengenai peruntukan kawasan menjadi bukan hutan, perubahan fungsi kawasan hutan dan perubahan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan menjadi kawasan hutan.

” Pemantapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean(MEA) 2015 juga menjadi permasalahan yang harus menjadi perhatian untuk semua. Untuk hal tersebut, peningkatan kualitas sumber daya manusia(sdm), infrastruktur yang berkualitas, peningkatan daya saing kawasan melalui jaminan stabilisasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan,” pungkasnya.

Akan permasalahan – permasalahan tersebut, Ahmad Dahlan memberikan himbauan kepada seluruh stakeholder Kota Batam untuk meningkatkan perannya masing – masing dan partisipasinya dalam pembangunan kota Batam.(SUTIADI MARTONO)

 

suprapto

Read Previous

Koalisi, Gerindra Tanjungpinang Masih Bertahan Pada KMP

Read Next

Dahlan : Hasil Pembangunan Kota Batam Telah Dinikmati Bersama