LANUD Ranai Jadi Target Serangan

Natuna,Isukepri.com – Bandar Udara Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ranai, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau jadi target serangan Batalyon Linud 330 Kostrad dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang melibatkan sekitar 2.500 prajurit tiga matra TNI.

Latihan PPRC yang dibuka Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Selasa diawali dengan penerjunan sekitar 400 personel Batalyon Linud 330 Kostrad dari pesawat Hercules di udara Bandara Lanud Ranai.

Prajurit Linud langsung menyebar ke semak-semak di areal bandara setelah melakukan pendaratan dengan disaksikan puluhan petinggi tiga matra TNI, baik AD, AL maupun AU.

Prajurit Linud dengan peralatan perang lengkap diturunkan dari Hercules dalam tiga gelombang. Gelombang pertama dan kedua berjalan lancar, sedangkan gelombang ketiga batal dilakukan karena terbentur angin kencang sehingga dikhawatirkan mendarat di perumahan warga.

Letusan senjata bersahut-sahutan dari semak-semak sehingga mengundang perhatian warga yang beramai-ramai menyaksikan latihan gabungan yang digelar hingga 7 September 2012.

“Latihan ini merupakan latihan rutin yang ditugaskan kepada Pangkostrad. Pelaksanaannya digilir antara divisi I untuk wilayah barat dan divisi II untuk wilayah timur. Nah, kali ini pelaksanaannya merupakan giliran Divisi I,” ucap Panglima Agus Suhartono.

Menurut Panglima, organisasi PPRC memiliki tugas untuk melakukan penanggulangan awal jika terdapat ancaman kedaulautan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Natuna sebagai tempat pelatihan untuk tahun 2012.

“PPRC ditugaskan untuk menguasai wilayah yang telah dikuasai musuh, jika tidak mampu maka akan diganti dengan pasukan gabungan dalam jumlah lebih besar. Namun, dalam skenario latihan ini, kami kira PPRC mampu untuk melakukan itu sehingga tidak perlu dilanjutkan dengan pembentukan pasukan gabungan,” tuturnya.

Dia menuturkan, penunjukan Natuna sebagai tempat latihan tergantung kebutuhan dan digilir di seluruh wilayah Republik Indonesia.

“Natuna dipilih sesuai kebutuhan pelatihan secara kontigensi, bisa saja latihan selanjutnya dilaksanakan di Dumai, Bangka Belitung atau daerah lainnya,” ucapnya.

Personel yang dilibatkan, kata dia, terdiri atas 400 prajurit Linud 330 Kostrad, 400 prajurit Batalyon Marinir, infanteri dan kesatuan lainnnya.

“Total personel yang dilibatkan sebanyak 2.500, termasuk awak kapal dan sarana pengangkut,” tambahnya.

Asisten Operasi Kostrad sekaligus Kepala Wasit dan Pengendali (Kawasdal) Latihan Kolonel (Inf) Ainurrahman mengatakan, pelaksanaan latihan dimulai dengan penyusunan rencana operasi, baik untuk PPRC maupun untuk prajurit yang diskenariokan sebagai musuh.

Latihan PPRC tersebut, menurut dia diberi nama Latihan Lapangan Kilat XXIX Tahun Anggaran 2012.

“Rencana operasi itu diterapkan dalam latihan, baik PPRC maupun pihak musuh yang kita tugaskan sebanyak satu batalyon lebih,” ucapnya.

Target latihan, jelas dia, adalah menguasai kembali Bandara Lanud Ranai, Desa Ceruk dan Palemanan yang dikuasai musuh.

“Pada saat pendaratan Linud di Bandara Ranai, satu batalyon marinir juga melakukan pendaratan amfibi di Pantai Sengiap. Selanjutnya, pasukan darat gabungan akan melakukan operasi di Ceruk dan Palemanan yang dikuasai musuh,” jelasnya.

Dalam latihan tersebut, lanjut dia, sejumlah sarana pengangkut turut dilibatkan, di antaranya enam pesawat Hercules, lima KRI, sejumlah tank, senjata artileri medan (Armed), senjata perorangan dan peralatan perang lainnya.

“Tujuan latihan ini adalah untuk mengasah ketanggapsiagaan PPRC dalam mengatasi “‘trouble spot”‘ yang dapat mengancam wilayah NKRI,” tambahnya. (Ant)

suprapto

Read Previous

Jaringan Server Terganggu, Input Data KTP Tersendat

Read Next

Dugaan Korupsi Proyek Baju Dinas DPRD Kepri Mulai di Lirik