Cendol Hua tie Potong Lembu, Akrab di Lidah Masyarakat Pinang sejak 1964

Tanjungpinang – Sangat sedikit kuliner yang bisa bertahan selama tiga generasi dengan tetap menjaga konsistensi rasa. Salah satunya yang mampu bertahan selama tiga generasi itu adalah Cendol Abi Akau Potong Lembu Tanjungpinang. Ya, Cendol ini sangat akrab di lidah masyarakat Tanjungpinang selama 40 tahun lebih. Apalagi jika Ramadan tiba, kuliner ini menjadi favorit masyarakat pinang untuk menghiasi meja makan sebagai juadah berbuka puasa.

Es Cendol Abi ini, awalnya dibuka di Jalan Temiang Tanjungpinang dan kemudian sempat pindah beberapa kali. Antara lain ke Jalan Pos, sebelum akhirnya menetap di Potong Lembu hingga sekarang. Meski berubah tempat dan sudah beberapa generasi yang mengelolanya, namun nikmatnya rasa es cendol ini tak pernah berubah. Terhitung hingga saat ini sudah generasi ketiga yang mengelolanya dengan tetap konsisten terhadap rasa khasnya.

Saat ini yang mengelola adalah Generasi Ketiga, Hua Tie yang merupakan turunan ketiga dari Abi.
Hua tie sendiri sudah mulai masuki masa pensiun secara bertahap sambil terus mendampingi anaknya berjualan cendol di Akau Potong Lembu. Banyaknya permintaan dari masyarakat membuat Hua tie harus membuka cabang es cendol ini di kawasan tepi laut depan Pelataran Anjung Cahaya.

Dari pengamatan isukepri.com di di depan pelataran Anjung Cahaya (28/7), menjelang berbuka puasa ramai masyarakat yang menggunakan motor dan mobil mengantre untuk membeli es cendol yang sudah 48 tahun dijual di Tanjungpinang tersebut.

Karyawan Hua Tie menuangkan santan ke dalam bungkusan Cendol yang akan diberikan kepada pelanggan (f.dipa/isukepri)

Setiap bulan puasa keuntungan yang kami dapat cukup lumayan, permintaan es cendol meningkat tajam. Soalnya pelanggan sudah banyak mengenal es cendol ini. Jadi setiap tahun mereka pasti datang kembali membeli es cendol untuk berbuka,’’ ujar Hua tie ketika dijumpai di sela-sela mereka melayani pembeli.

Ketika ditanya apa perbedaan berjualan di Anjung Cahaya dan Akau Potong Lembu, ia menyilakan kerabatnya Suhardi untuk menjawab karena dia yang langsung turun tangan melayani pembeli.

Beda berjualan di Akau sama disini (anjungcahaya -red)mungkin disini langsung di tepi jalan, jadi pembeli tak perlu menunggu lama dan tak perlu turun dari motor atau mobil karena kami yang langsung memberikan kepada pembeli ujar Suhardi. Sepintas ini mirip dengan layanan Drive-Thru sebuah Franchise makanan cepat saji terkemuka.

Seorang pelanggan yang dijumpai isukepri.com  saat sedang antre, Syaiful , mengakui sudah lama berlangganan Es Cendol Abi. Menurutnya, selain rasanya yang nikmat dan khas juga karena harganya yang relatif murah. Rasanya dan nikmatnya cendol ini tidak berubah dari dulu sampai saat ini, sebutnya.(dip/tpipos)

Adi Pranadipa

Read Previous

Filippo Inzaghi Pensiun, Jadi Pelatih Milan Junior

Read Next

Samsuri, Pengamen Jalanan Tanjungpinang Berhasrat Menuju The Next Idol