Kairmun, IsuKepri.Com – Kawasan perbatasan memiliki peran sentral dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa. Pembangunan yang terpusat hanya di kota menyebabkan wilayah perbatasan semakin tertinggal. Masalah utamanya terletak pada kondisi infrastrukturnya yang memprihatinkan. Akibatnya, masyarakat di wilayah perbatasan cenderung bergantung pada pasokan barang kebutuhan sehari-hari dari negara tetangga.
Akan hal tersebut maka, Komunitas Merah Putih (KMP) Kepulauan Riau mengelar kegiatan seminar kebangsaan dengan tema ‘Menjaga Kedaulatan Negara di Perbatasan’ Sabtu (30/11).
Karyano Efiandi, Ketua pelaksana kegiatan mengatakan bahwa selama ini pada kenyataannya penanganan maupun perhatian terhadap masalah yang dihadapi di perbatasan masih kurang maksimal dan dilakukan secara parsial, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya permasalahan terkait batas negara dengan negara yang berbatasan langsung yang mengalami banyak permasalahan seperti pergeseran patok perbatasan, kejahatan transnasional, upaya penyeludupan, hingga imigran illegal. Sehingga tidak jarang terjadi penegakan hukum yang belum optimal di perbatasan akibat area yang diawasi sangat luas dan berbanding terbalik dengan sarana, prasarana dan infrastruktur yang belum memadai.
“Banyak masalah perbatasan yang hingga saat ini, masih belum selesai, padahal berbicara perbatasan maka erat kaitannya dengan kedaulatan negara,” kata Karyano.
Selain itu, kendala terhadap minimnya alokasi anggaran pembangunan menunjukkan kurang sinergisnya alokasi anggaran untuk kawasan perbatasan oleh instansi pemerintah ditambah munculnya pola pendekatan pembangunan yang memandang perbatasan sebagai bagian terluar bukan beranda negara.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Karimun, Dandim 0317/Tanjungbalai Karimun, Kapolres Karimun, serta dari kalangan akademisi. (*)
