ABII KISANG, OLEH-OLEH KERIPIK PISANG KHAS KAMPUNG BUGIS

TANJUNGPINANG – Zainal Abidin Syah atau akrab disapa Abii, dia adalah pemuda kelahiran Kampung Bugis, 02 Desember 1992. Putra bungsu dari pasangan Bapak Saarin dan Ibu Eliya Rosa ini kini menjalankan usaha kuliner keripik pisang dengan varian rasa seperti; Grentea, Cokelat, Keju Asin, dan Balado Pedas. Keripik pisang diproduksi Abii bersama keluraganya di Kampung Bugis tepatnya di Jalan Abdul Rahman No. 18 RT 03 RW 01, Tanjungpinang Kota.

Abii mengaku sudah hampir 4 bulan menjalani usaha kuliner keripik pisang yang disingkatnya menjadi Kisang, kemudian dipadukan dengan nama akrabnya, dan menjadi brand dari produknya. Abii Kisang ini awalnya hanya dikosumsi oleh masyarakat disekitar Kampung Bugis, khususnya saudara dan kerabat Abii sendiri. Sebelum menjalankan usaha kuliner keripik pisang, Abii mengaku pernah juga memproduksi dan menjual sate ayam krispi dan usaha kuliner lainnya. Abii yang merupakan lulusan dari SMK Negeri 2 Tanjungpinang tahun 2011 ini memang senang melakukan inovasi makanan menjadi sesuatu yang baru, hal ini sesuai dengan jurusan yang dipilihnya yakni jurusan tata boga.

Sebelum fokus pada usaha kuliner keripik pisang, saya juga pernah menjalankan usaha kuliner sate ayam krispi dan beberapa makanan lainnya. Namun menurut saya keripik pisang lebih menjanjikan, lebih sederhana, mudah dari segi produksi dan bahan bakunya, jelas Abii, Sabtu (18/11) siang di rumahnya jalan Abdul Rahman No. 18 RT 03 RW 01 Kampung Bugis.

Abii yang dikenal sumpel dan banyak teman berhasil mengenalkan keripik pisang hasil produksinya bersama keluarga menjadi jajanan yang gemar dinikmati oleh saudara dan teman-teman sekitar saat bersantai.

Awalnya saya coba tawarkan keripik pisang ini kepada teman-teman dekat saya dan masyarakat disekitar sini. Alhamdulillah cocok rasanya dilidah mereka, apa lagi keripik pisang saya ada varian rasanya, cerita Abii singkat.

Disela-sela kesibukkannya memproduksi keripik pisang, Abii juga bekerja di salon Blow & Go yang berada di ruko samping Mall Ramayana, Jalan Wiratno Tanjungpinang. Abii mengatakan biasanya dia dan keluarga mampu mengolah 10kg pisang yang kemudian diproduksi menjadi keripik pisang. Setelah pisang yang diolah menjadi keripik, keripik tersebut kemudian diberikan bumbu sebagai penikmat rasa sebelum dimasukkan ke dalam kemasannya.

Kemasan 10000 Keripik Pisang Abii
Kemasan 10000 Keripik Pisang Abii

Kami disini membagi tugas mulai dari mengupas pisang, cuci dan menipiskannya, terus di goreng, tiriskan, kemudian dibumbui, hingga tahap pengemasan serta pemasarannya. Kalau ada teman-teman di Pinang yang order, biasanya saya minta mereka datang ke salon tempat saya kerja atau saya antarkan sepulang kerja. Satu bungkus 100gram saya jual seharga Rp. 10000, dan Rp. 70000 untuk harga per kg-nya, terang Abii lagi.

Siapa sangka kini penjualan keripik pisang Abii sudah sampai ke Tanjung Balai Karimun dan Dabo Lingga. Abii berkeinginan produk keripik pisang miliknya bisa bersaing dengan jajanan kuliner lainnya dan menjadi ole-ole khas Tanjungpinang dari Kampung Bugis. Tak hanya itu dirinya juga ingin bersaing dipasar internasional.

Mimpi saya ingin bersaing dipasar lokal, seperti dikawasan wisata di Kepulauan Riau hingga ke negara tentagga seperti Malaysia dan Singapura. Keripik pisang saya bisa bertahan 2 minggu jika tidak menggunakan vakum, namun jika di vakum bisa bertahan selama 1 bulan lamanya, jelas Abii.

Omset Abii kini sudah mencapai Rp. 200.000 per harinya. Abii saat ini berusaha ingn terus mengembangkan usaha kuliner keripik pisang ini dengan melakukan berbagai strategi seperti melibatkan teman-temannya menjadi endorse untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas.

Kedepan saya akan mencoba berkerjasama dengan teman saya yang berbakat mengenalkan produk-produk yakni pemilik akun Instagram @Joyagh dan mendistribusikan ke pusat perbelanjaan ole-ole di Tanjungpinang seperti di pelabuhan, bandara dan tempat lainnya, ungkapnya semangat.

Pesan Abii kepada pemuda khususnya di Provinsi Kepulauan Riau yakni cobalah sesuatu yang baru dan jangan takut untuk mencoba serta memulai sebuah usaha. Menurutnya dalam berwirausaha jangan pernah membatasi potensi dan kemampuan diri sendiri.

suprapto

Read Previous

Kedai Kopi Batu 10, Destinasi Kuliner Unggulan

Read Next

Koperasi di Bintan Ikuti Pelatihan Manajemen Berbasis Online