Hirup pikup, kursi wakil gubernur Kepulauan Riau, yang hingga saat ini kosong terus bergulir. Akrobat politik partai pengusung, terus dimainkan untuk memanaskan dinamika pemilihan wakil gubernur.
Partai Demokrat, yang sedari awal melakukan penjaringan calon, seolah-olah optimis dengan sistem yg penjaringan yg dilakukan. Ada belasan nama, yang masuk mendaftar. Walaupun, cara ini kurang “disukai” oleh partai pengusung lainnya.
Beberapa nama orang berpengaruh masuk dalam daftar pencalonan. Diantaranya mantan walikota Batam, mantan ketua DPRD Batam, mantan ketua BP Batam, tokoh peluang Provinsi Kepri, anggota DPRD dan sederet nama lainnya. Termasuk “trah” Ayah Sani, Isdianto dan Rini, yg bertaruh atas jabatan wakil gubernur.
Beberapa hari ini, santer beredar nama2 yg mendapatkan rekomendasi dari DPP Demokrat, walaupun belum ada yg secara pasti berani mengkonfirmasi. Ada Mustafa Wijaya, Isdianto, Agus Wibowo dan Huznizar. Bahkan nama2 diatas mengeser nama tokoh peluang pembentukan Provinsi Kepri, H. Huzrin Hood.
“Trah” Ayah Sani, tinggal Isdianto yg berjuang. Namun disisi lain, Isdianto harus bekerja ekstra keras membersihkan namanya dari isu yg beredar terkait korupsi. Isdianto harus siap menjadi “atm” untuk mengamankan namanya dari tekanan2 berbagai pihak.
Akankah Isdianto bertahan, atau “trah” Ayah Sani di Kepulauan Riau akan segera lengser.
