Batam, IsuKepri.com – Kemacetan mulai terjadi di Kota Batam, makin hari kemacetan pun semakin tak terhindari. Hal ini disebabkan oleh volume kendaraan roda empat maupun roda dua yang semakin pesat masuk ke Kota Batam.
Ditambah lagi, tidak bisa keluarnya kendaraan dari Batam ke luar Kota, makin menambah padatnya kendaraan.
Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam Tri Novianta Putra mengatakan, kendaraan yang masuk dari Jakarta atau principal yang masuk ke Batam itu konteksnya pedagangan antar pulau dan itu tidak di atur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2012.
“Tidak boleh keluar dari Batam, nah inilah yang menyebabkan jumlah mobil tidak pernah berkurang malah bertambah tiap tahun, karena yang ada hanya masuk,” ujar Tri Novianta Putra, Rabu (10/2).
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini BP Batam sedang berkoordinasi dengan pembuat kebijakan di pusat , yakni Kementerian Koordinasi Perekonomian.
“Yang menjadi pertimbangkan saat ini ialah bagaimana jika barang – barang yang keluar dari Kota Batam yang notabennya adalah daerah non pabean kemudian masuk ke daerah pabean?, tentunya bisa mempengaruhi mobil yang ada di daerah pabean, kan disini nggak bayar pajak barang dan lain-lain,” ucapnya.
Lanjutnya, bukan tidak mungkin ijin tersebut bisa nantinya dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, dengan berbagai pertimbangkan – pertimbangan yang ada.
“Kita tetap berharap hal tersebut bisa terjadi. Untuk mengatasi volume kendaraan di Batam ini,” katanya.
Ia menjelaskan, saat ini di Batam ada sembilan importir yang mengantongi izin. Importir yang dimaksud yakni importir yang mengimpor langsung mobil dari daerah asalnya seperti Jerman dan Jepang atau yang dikenal dengan mobil built up.
(SM)
