Lingga, IsuKepri.com– Komandan Pleton (Danton) Satpol PP Kecamatan Singkep, Noto membantah anggapan yang dilontarkan pedagang yang menuding bahwa anggotanya lamban dalam mengambil tindakan terkait insiden keributan yang nyaris terjadi antar sesama pedagang di Pasar Dabo Singkep.
Menurutnya, pengambilan suatu tindakan oleh anggota dilapangan harus sesuai prosedur dan perintah dari pimpinan baik secara lisan maupun tertulis berupa Surat Perintah Tugas (SPT).
“Kita (satpol PP-red) ini kan satuan jadi setiap tindakan yang akan kita ambil harus dikoordinasikan dulu dengan pimpinan, tidak bisa sembarangan, jika terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan ataupun tindakan yang kita ambil tanpa sepengetahuan pimpinan itu salah,” ujarnya kepada isukepri.com, Kamis (11/2).
Lebih lanjut, Noto menjelaskan pedagang yang menggelar dagangannya diluar pasar tersebut merupakan pedagang yang tidak kebagian tempat. Sehingga menurutnya dalam melakukan penertiban, Satpol PP harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan beberapa pihak terkait diantaranya Disperindag dan Kecamatan Singkep untuk mendapatkan solusi terbaik.
“Kami (Satpol PP-red) tidak mau dinilai arogan. Mereka-mereka itu pedagang yang diluar kan juga manusia tidak mungkin kita main usir begitu saja, mereka kan juga punya keluarga, istri ataupun anak-anak, yang perlu dinafkahi. Apalagi sekarang ini lapangan pekerjaan di Dabo Singkep ini minim. jadi kalau mereka dilarang berjualan disitu minimal kita punya tempat alternatif lainnya yang layak untuk mereka berjualan. Dan ini perlu didudukan bersama-sama dinas terkait lainnya,” jelasnya.
Untuk sementara, para pedagang yang belum mendapat tempat tersebut diperbolehkan berjualan di lokasi pasar yang belum ditempati oleh pemiliknya.
“Tadi saya juga mendengar dari anggota saya, pedagang diluar yang disuruh masuk ke dalam itu sifatnya sementara menumpang dimeja milik pedagang lainnya yang kebetulan belum berjualan,” tutupnya.(Putra)
