Sekilas Mengenai Film \’\’Ngenest\” Karya Ernest Prakasa

IsuKepri.com – Ngenest merupakan film yang diadaptasi dari buku trilogi laris karya Ernest Prakasa tentang kehidupan Ernest yang terlahir dari etnis China. Saat buku berjudul Ngenest Ngetawain Hidup ala Ernest ini akan diangkat menjadi film, Ernest memang meminta untuk bertindak sebagai penulis skenario film tersebut. Namun, produser Chand Parwez Servia malah menawari dan menyakinkan Ernest untuk menggarap film tersebut.

Kalau nulis memang dari awal pas mereka memang mau ambil buku ini, gue bilang, ‘boleh nggak gue yang nulisin skenarionya?’ Tapi mereka bukan hanya membolehkan, tapi minta gue buat nge-direct juga. Awalnya nggak mau karena nggak berani, siapalah gue disuruh direct-direct film. Akhirnya dengan diyakinkan oleh Pak Parwez bahwa nanti akan didukung oleh tim yang lebih senior, yang lebih berpengalaman, yang penting tugas sutradara ini pesannya tersampaikan dengan baik ke penonton, akhirnya memberanikan diri, papar Ernest saat ditemui usai pemutaran film Ngenest untuk wartawan pada 22 Desember 2015 di XXI Epicentrum Jakarta.

Dalam produksi ini, Ernest dibantu oleh Dicky R. Maland (Director of Photography) dan Alwin Adink Liwutang (Line Producer dan Co-Director). Mereka adalah dua sineas yang telah bekerja sama dengan Ernest dalam film Comic 8 dan Comic 8: Casino Kings. Ernest juga melibatkan istrinya, Meira Anastasia, untuk pengembangan cerita, dan banyak berkonsultasi dengan Jenny Jusuf (pemenang Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Bandung dan Festival Film Indonesia untuk film Filosofi Kopi).

Film Ngenest mengisahkan tentang kehidupan Ernest Prakasa (Kevin Anggara/ Ernest Prakasa) dari masa SD, SMP, kuliah hingga bekerja. Ia terlahir di sebuah keluarga etnis China, dan tumbuh di lingkungan yang masih mendiskriminasi etnis China. Sejak SD ia kerap menjadi korban olok-olok teman-temannya karena tampilan fisiknya yang berbeda. Sewaktu SMP, Ernest pun berusaha mencoba berbaur dengan teman-teman yang kerap mengolok-ngoloknya meski keputusannya ini ditentang oleh sahabatnya, Patrick (Brandon Salim/Morgan Oey).

Namun, upaya Ernest ini tak berhasil hingga ia pun berkesimpulan bahwa cara terbaik untuk membaur yakni menikahi perempuan pribumi. Saat kuliah di Bandung, Ernest lalu bertemu dengan Meira (Lala Karmela) dan berhasil mewujudkan keinginannya menikah dengan pribumi setelah lima tahun jadi kekasihnya. Namun, pergulatan batin Ernest tidak juga kunjung terselesaikan. Ia malah takut anaknya lahir dengan penampilan fisik sebagai keturunan China dan akan merasakan olok-olok yang pernah ia alami.

Namun kini, Ernest mengaku telah berdamai dengan kegelisahan yang selama ini dirasakannya. Semenjak ikut dalam kompetisi Stand Up Comedy pada tahun 2006, ia mengaku lebih santai saat ada orang yang mengolok-olok atau memanggilnya dengan sebutan “‘Koh”‘. Sekarang sama semua gue cuek-cuek aja karena menertawakan itu seperti terapi ternyata. Gue juga baru tahu. Makanya itu yang gue ingin sampaikan. Jadi hal-hal yang meyakitkan ya udah lah ketawain aja. Buktinya diketawain malah jadi mendingan, terangnya.

Film ini juga dibintangi oleh Amel Carla, Ferry Salim, Olga Lydia, Franda, Fitria Sechan, Henky Solaiman dan sederet stand up comedian, seperti Ge Pamungkas, Fico Fachriza, Awwe, Muhadkly Acho, Arie Kriting, dan lainnya. Film Ngenest akan tayang mulai 30 Desember di seluruh bioskop di Indonesia. Sebelum menyaksikan filmnya, sebagai pemanasan, saksikan dulu trailer film tersebut.

(Sumber : muvila – red)

Redaksi

Read Previous

FGD Nusantara : Bentengi Generasi Muda dari Pengaruh Negatif Globalisasi dan Modernisasi

Read Next

BI Kepri Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Dikisaran…