Usaha Bawang Goreng Hingga ke Negeri Singa

Batam, Isukepri.com – Samsul Bahri, pengusaha bawang goreng asal Padang sejak tahun 2004 telah melakoni usaha bawang goreng. Bawang goreng merupakan bawang merah yang dipotong secara tipis kemudian digoreng dengan menggunakan minyak hingga berwarna kecoklatan dan berbau harum saat ini sudah bertempat tinggal di Batam kepulauan Riau dan sudah dipercaya akan kualitas bawang gorengnya dan pemasarnnya sudah bisa mencapai ke pasar negara tetangga yaitu negara singapura. Bawang goreng dengan lebel Sumber Rejeki ini sudah bisa menikmati omzetnya yang sebesar Rp 35 juta per minggu.

Untuk meunjang produksi bawang gorengnya, Samsul menggunakan mesin spiner kapasitas 3,5 kg untuk memberikan bawang goreng yang bebas dari minyak dan agar Bawang Goreng buatannya bisa tahan lama dan tidak berbau tengik.

Menurut penuturannya, sebelumnya Syamsul hahanya menggunakan tenaga manual yang dibantu dengan 24 karyawannya namun hasil yang didapatan kurang efektif yang berdampak banyak karyawan yang mengeluh kelelahan dan memutuskan untuk berhenti dari tempat usahanya.

“Banyak karyawan yang kelelahan, makanya saya rela-rela untuk memberi mesin spiner yang dibeli dari Toko Mesin Maksindo cabang Tanggerang untuk menunjang produksi dan untuk membantu karyawan saya,” ujar Syamsul

Tambahnya, setelah menggunakan mesin spiner produksi bawang gorengnya meningkat dua kali lipat lebih banyak dibandingkan ketika masih menggunakan tenaga manual dair karyawan. Kini usaha yang sudah menginjak umur 11 tahun ini telah berbuah manis, hal ini karena kegigihan dari Syamsul dan karyawannya yang selalu semangat menjalankan dan memajukan usaha bawang gorengnya ini.

Usaha yang bermodalkan Rp200 juta ini kini mampu memproduksi 400 Kg bawang merah perharinya dengan pasar pemasaran hingga ke Singapura. Dari 400 kg bawang merah tadi hanya mendapatkan 100 sampai 120 kg. Untuk pendistribusiannya bawang goreng tersebut didistribusikan ke wilayah pabrik yang ada di Bengkong Laut Batam dan 15 kota di Singapura dengan banyak setengah ton dalam seminggu.

Admin Isu Kepri

Read Previous

Aktifis : Pertahanan Negara di Perbatasan Perlu di Tingkatkan

Read Next

Diskop, UKM dan Perindag Karimun Latih IKM Jadi Mandiri