Aneka Kreatifitas Pandan Dari Natuna

Natuna, Isukepri.com – Kabupaten Natuna memiliki potensi yang sangat bagus, bukan hanya sumber daya alam yang indah saja namun juga hasil kerajinan dari masyarkatnya yang kreatif. Kecamatan Serasan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Natuna dengan kondisi geografis daratannya yang dikelilingi oleh lautan membuat wilayahnya potensial menjadi objek wisata karena adanya pantai yang indah dan alami.

Dengan kondisi geografis tersebut membuat mayoritas masyarakat bermata pencarian sebagai nelayan, berkebun hingga menjadi pengrajin kerajinan tikar berbahan dasar pandan. Pohon pandan merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di pulau-pulau di wilayah Kabupaten Natuna baik pandan berduri maupun tidak. Daun dari pohon pandan ini kemudian dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai jenis kerajinan. Salah satu kerajinan pandan khas Natuna yang paling terkenal adalah anyaman tikar pandan.

Sebagaimana fungsinya, tikar pandan hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti sebagai alas tidur, alas duduk dan sebagainya. Namun seiring berkembangnya zaman, kini penggunaaa tikar pandan juga telah merambah ke sisi dekorasi sebagai paduan furniture dan gaya hidup serta Produk anyaman ini juga dikembangkan dalam aneka hasil kerajinan, seperti dompet, wadah cucian, bakul cengkeh dan lain sebagainya.

Pandan memang menjadi sebuah anugerah yang sangat berarti bagi penduduk di Kabupaten Natuna. Sejak dahulu kala daun pandan sudah banyak dipergunakan oleh masyarakat setempat untuk membuat berbagai jenis kerajinan, sebagai pengisi waktu dan penambah pendapatan untuk kehidupan sehari -harinya.

“Siapa yang bisa menyangkal bahwa pandan merupakan anugrah bagi masyarakat Natuna. Mulai dari pandan inilah bermunculan karya besar dari Natuna yakni Batik Tikar Pandan yang telah menjadi icon dari Kabupaten Natuna itu sendiri,” ujar mery, pegawai show room aneka kerajinan Pemkab Natuna.

Untuk membuat satu buah tikar pandan, pengrajin rata-rata membutuhkan waktu 2 hari untuk motif tikar yang sederhana. Sedangkan untuk tikar yang mempunyai pola yang sulit, rumit dan membutuhkan dimnesi yang besar membutuhkan sekitar 1-2 minggu untuk satu tikar pandannya.

“Untuk harga jualnya tergantung dari motifnya dan besar tikarnya berkisaran Rp 7 ribu hingga Rp 700 ribu untuk satu buahnya,” tambah mery

Prestasi dan penghargaan sudah didapatkan atas kreasi warga Natuna membuat tikar pandan dengan berbagai motif. Dalam rangkaian gelar produk kerajinan Indonesia tahun 2009 bersempenaan dengan HUT DEKRANAS ke 29 di Jakarta, diadakan lomba cipta kreasi kriya nusantara yang diikuti oleh Dekranasda propinsi dan kabupaten/kota serta produk kerajinan, UKM seluruh Indonesia.

Admin Isu Kepri

Read Previous

Pemko Batam Akan Sampaikan Usulan Penundaan MEA

Read Next

Ironman 70.3 Bintan, Sukses Promosikan Keindahan Bintan Pada Dunia