‎Tim P2TP2A Dang Merdu Kota Batam di Kukuhkan

Batam, IsuKepri.com – Tim Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Dang Merdu Kota Batam hari ini, Senin (11/5/15) resmi dikukuhkan.

Tim yang beranggotokan sekitar 55 orang ini akan mengemban amanah untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak khususnya dalam pelayanan medis, hukum dan psikologis, korban tindak kekerasan.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, anak dan KB Kota Batam, Nurmadiah mengatakan, tim dengan dilatarbelakangi meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik yang terjadi di lingkungan keluarga, tempat kerja maupun di sekolah. Ini bisa dilihat secara langsung atau melalui media.

Kekerasan bisa terjadi karena psikis, penelantaran ekonomi, trafficking dan kekerasan lainya. Penderitaan perempuan dan anak menjadi perhatian kita semua. Pelayanan terpadu ini, meliputi pelayanan medis, hukum dan psikologi secara tepat dan efisien,ujar Nurmadiah, disela-sela pengukuhan tim P2TP2A Dang Merdu Kota Batam, periode 2015-2018, Senin (11/5).

Selain pengukuhan, dalam acara tersebut juga disejalankan peresmian sekretariat TP2TP2A Dang Merdu Batam yang berada di shelter pemberdayaan perempuan, Sekupang serta pembukaan pelatihan bagi pengurus tim.

Kata Nurmadiah, pihaknya sudah sejak lama melakukan perlindungan. Namun perlindungan dan upaya pencegahan belum dapat menghilangkan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan. Terkadang, tindak kekerasan justru terjadi ditempat yang harusnya mendapat perlindungan.

Ketua Umum P2TP2A Dang Merdu Batam Mariana Dahlan menuturkan, tim yang terbentuk ini merupakan salah satu mitra untuk mencegah tindak kekerasan bagi anak dan perempuan. Tim ini sudah dinantikan sejak lama untuk memberikan pelayanan secara terpadu.

Tim ini sangat diperlukan dan sangat penting untuk memberikan hak-hak mereka. Kita harus bertekat untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, meski trennya saat ini cendrung meningkat,kata Mariana.

Kata Mariana, untuk meningkatkan kualitas peerempuan, tidak hanya peran pemerintah tapi juga seluruh komponen masyarakat.

Usai mengukuhkan, Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, kekerasan terhadap anak dan perempuan sudah ada sejak zaman dahulu.

Meningkatnya pun dipicu paling tidak dua hal, yakni kesadaran bahwa kita harus melindungi perempuan dan anak. Hak-hak orang menjadi kesepakatan kita, hak-hak anak menjadi kesepakatan kita,jelasnya.

Kedua, peran media massa. Bisa saja, tindak kekerasan dari dulu hingga sekarang jumlahnya sama. Namun, saat ini pemberitaan media sangat luar biasa sehingga kejadian yang terjadi dimana saja dapat diaketahui dalam sekejap.

Mungkin dalam presentase sama. Tapi sekarang menjadi heboh bener sih, ini karena media massa. Karena itu, tim ini hadir paling tidak dapat meminimalisirkan,katanya.

Sementara itu, untuk kasus Batam karena berada di jalur pelayaran internasional yang berdekatan dengan negara tetangga. Terlihat masalah TKI yang sering terjadi di Batam. Selain itu, Batam juga sebagai daerah yang banyak dikunjungi untuk mencari nafkah.

Batam sebagai daerah urban. Batam sangat menarik, sasaran urbanisasi. Ini juga memicu tindakan negatif, tutupnya.(‎SUTIADI MARTONO)

suprapto

Read Previous

‎Dahlan : Dunia Pendidikan Harus Siap Infrastrukturnya

Read Next

Rombongan MTQ Kabupaten Bintan Tiba Di Natuna